Sunday, September 28, 2025
Home > Berita > Anda Bisa Tidak Dianggap di Grup WhatsApp

Anda Bisa Tidak Dianggap di Grup WhatsApp

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Awas, jika anda asyik sendiri tak mengikuti perkembanggan dan tidak terlibat dalam interaksi sebagai anggota di grup WhatsApp (WA) anda bisa terpinggirkan alias tidak dianggap. Itu kerap terjadi, kiriman pesan, foto, video dari seseorang atau beberapa anggota grup tak perah mendapat respon dari anggota lain karena si pengirim hanya asal “lempar” tanpa pernah peduli dengan kiriman angota lain.

Banyak anggota di grup WhatsApp asyik sendiri, kadang bersama kelompok kecilnya yang sama-sama anggota grup, sementara anggota lain yang lebih banyak tidak pernah dipedulikan. Akibatnya isi grup didominasi mereka. Hasilnya, angota-angota lain tidak tertarik untuk ikut berkomentar.

Yang kerap pula terjadi, ada anggota grup tidak mengerti dengan ruang lingkup grup yang dia ikuti. Misalnya seseorang yang dimasukkan dalam grup lingkungan warga RW atau RT malah kerap mengirim pesan soal politik, atau soal hobinya sendiri, sementara jika ada yang mengirim pesan terkait lingkungan dia tak pernah berpendapat.

Yang lebih parah, ada anggota grup yang sok pintar dan tak memiliki tata krama dan sopan santun. Misal, ketika Ketua RW atau Ketua RW, di grup lingkungan/warga mengirim pesan tentang pengumuman terkait lingkungan, yang bersangkutan langsung berkomentar sinis, semisal berkirim pesan supaya Pak RW atau Pak Rt jangan ngatur-ngatur melulu.

Tak jarang pula, sebagai warga baru ada anggota grup yang sok tahu, sok pintar. Padahal dia belum kenal banyak dengan warga-warga atau anggota grup yang sudah lama ‘bermukim’.

Banyak contoh bagaimana anggota grup yang akhirnya ‘ditinggalkan’ angota lain, karena tidak bisa menempatkan diri alias asyik sendiri. Misal seseorang yang tergabung dalam grup WA keagamaan, eh dianya malah asyik sendiri terkait hobinya memancing. Atau ada pula anggota yang selalu bercerita tentang dirinya, tak peduli ada respon atau tidak.

Yang kerap terjadi pula, ada anggota grup WA yang asal kirim, tak peduli apakah cocok dengan umumnya angota grup. Pokoknya kalau ketemu cerita, foto, atau video yang menurut dia baik langsung diteruskan. Tidak tanggung-tangung, yang bersangkutan bisa meneruskan ke lima grup atau lebih. Padahal pesan yang dia teruskan tidak diminati anggota umumnya.

Nah, agar anda tidak termasuk salah seorang anggota grup WA yang tidak dianggap anggota lain, alias diaggap angin lalu, alangkah eloknya bila anda membaca dan mendalami kiat dan adab sebagai salah seorang angota grup WA berikut ini;

Sebaiknya selalu sertakan keterangan atau caption pada foto dan video yang anda kirim melalui WhatsApp, terutama jika konteksnya membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Jangan dibiarkan foto atau video polos tanpa penjelasan yang mudah dimengerti. Begitu pula dengan pesan yang anda kirim, sebaiknya tidak menggurui atau merasa hebat sendiri.

Keterangan yang disertakan harus membantu penerima memahami maksud dan konteks dari media yang dikirim, serta mencegah salah paham.

Berikut beberapa alasan mengapa memberikan keterangan itu penting:

Memberikan Konteks:

Keterangan membantu penerima memahami situasi atau peristiwa yang direkam dalam foto atau video. Misalnya, jika mengirim foto makanan, keterangan bisa menjelaskan jenis makanannya, tempat membelinya, atau kesan rasanya.

Mencegah Kesalahpahaman:

Keterangan bisa menjelaskan maksud dari foto atau video yang mungkin ambigu. Misalnya, foto candid seseorang yang sedang tertawa bisa diberi keterangan “ketika dia sedang bercerita lucu” untuk menghindari kesan negatif.

Mempermudah Pencarian:

Jika foto atau video disimpan, keterangan bisa membantu menemukan media tersebut di kemudian hari. Misalnya, dengan mencari kata kunci tertentu dalam keterangan.

Menambah Nilai:

Keterangan bisa membuat foto atau video lebih menarik dan bermakna. Misalnya, menambahkan kutipan inspiratif pada foto pemandangan.

Memenuhi Etika Berkomunikasi:

Dalam beberapa situasi, memberikan keterangan adalah bentuk etika berkomunikasi. Misalnya, saat mengirim foto atau video yang mengandung informasi sensitif, keterangan bisa ditambahkan untuk memberikan peringatan atau klarifikasi.

Tips Menulis Keterangan:

Jelas dan Singkat: Keterangan sebaiknya mudah dipahami dan tidak terlalu panjang. Jangan sampai orang menyesal melihat foto atau video yang ada kirim. Jika itu yang terjadi apa yang anda kirim berikutnya tidak akan mendapat respon dari orang-orang yang telah anda kecewakan. Anda akan dicap sebagai orang yang asal kirim.

Relevan: Keterangan harus berhubungan dengan foto atau video yang dikirim.

Spesifik: Jika memungkinkan, berikan detail yang spesifik tentang media tersebut.Gunakan Bahasa yang mudah dimengerti.

Sopan: Dalam memberikan keterangan, juga dalam berkirim pesan, hindari penggunaan bahasa yang kasar atau menyinggung.

Periksa Kembali: Pastikan keterangan yang ditulis sudah benar dan tidak ada kesalahan ketik.

Dengan memberikan keterangan pada foto dan video, komunikasi melalui WhatsApp menjadi lebih efektif dan minim kesalahpahaman.  Begitu pun dalam menyampaikan pesan, anda harus mempertimbangkan perasaan orang lain.

Hindari  Mengirim Pesan Yang Sama Berulang-Ulang:

Hindari mengirim pesan yang sama berulang-ulang setiap hari. Karena, kalau itu yang terjadi anda akan dianggap tidak kreatif dan tidak punya wawasan. Akibatnya kiriman anda tak mendapat tanggapan, dianggap tak bermanfaat. Apa lagi apa yang anda pesankan sudah menjadi pengetahuan atau pekerjaan rutin anggota grup.

Adab dan kiat di atas tidak hanya berlaku pada kiriman pesan, foto, dan video karya anda sendiri, tetapi juga untuk produk orang lain yang anda teruskan. Slamat ber-WhatsApp. Mudah-mudahan ada manfaatnya.***(Dari berbagai sumber/Google/edy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru