Friday, May 02, 2025
Home > Berita > Teraniaya, Warga Rohingya Melarikan Diri ke Bangladesh

Teraniaya, Warga Rohingya Melarikan Diri ke Bangladesh

Ilustrasi: Warga Rohingya meninggalkan Myanmar.(Al Jazeera/EPA)

Ilustrasi: Warga Rohingya meninggalkan Myanmar.(Al Jazeera/EPA)

Mimbar-Rakyat.com (Rakhine) – Sekitar 65.000 warga Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh sejak diberlakukannya tindakan keras militer di negara bagian Rakhine, Myanmar, tiga bulan lalu. Sepertiga dari jumlah itu, 22.000 orang, melarikan diri dalam seminggu ini.

Menurut laporan terbaru dari pihak PBB, pelarian merupakan buntut dari tindakan mengerikan dari aparat keamanan. Warga Rohingya dilaporkan teraniaya, mengalami tindakan tidak manusiawi, perkosaan massal, pembunuhan, dan pembakaran.

Al Jazeera mengabarkan, utusan hak asasi manusia PBB untuk Myanmar, Yanghee Lee, tiba Senin (9/1) di Rakhine guna memulai kunjungan 12 hari untuk menyelidiki kekerasan di perbatasan negara itu, terkait temuan badan bantuan PBB dalam laporan mingguannya bahwa seminggu terakhir terdapat 22.000 pendatang baru dilaporkan telah menyeberangi perbatasan dari negara bagian Rakhine.

Lee, yang telah menghadapi ancaman dan demonstrasi pada kunjungan sebelumnya atas komentarnya terkait pengobatan oleh pihak Myanmar di Rohingya, akan mengunjungi Rakhine hingga 20 Januari.

Menurut laporan Kantor untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, hingga 5 Januari, diperkirakan 65.000 orang tinggal di kamp-kamp terdaftar, pemukiman darurat dan masyarakat tuan rumah di Cox Bazaar, di Bangladesh selatan.

Eksodus Rohingya dari Rakhine Utara dimulai setelah tentara Myanmar melancarkan operasi pembersihan. Mereka mencari pejuang balik serangan mematikan di pos perbatasan polisi pada bulan Oktober.

Pihak kelompok hak asasi manusia mengatakan, tindakan militer telah dirusak oleh pelanggaran sangat parah yang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Sehingga terjadi pelarian dari minoritas Muslim yang dianiaya. Itu merupakan kejadian mengerikan dari pasukan keamanan di Bangladesh. Pembunuhan, pembakaran, bahkan pemerkosaan massal merupakan tindakan keji yang mereka lakukan.

Penderitaan warga Rohingya itu dibantah pihak pepmerintah Myanmar di bawah kepemimpinan Aung San Suu Kyi, termasuk tindakan kekerasan, pembakaran, dan pemerkosaan.***(janet)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru