Thursday, May 01, 2025
Home > Sosok > Pepeng Menyelami Makna Hidup Dari Rasa Sakit

Pepeng Menyelami Makna Hidup Dari Rasa Sakit

Pepeng kini sudah tiada

Pepeng kini sudah tiada (viva.co.id)

MIMBAR- RAKYAT.Com (Jakarta) – Ferrasta Soebardi (60) yang lebih dikenal dengan nama Pepeng, sudah hampir 15 tahun ini terbaring di ranjang kamar tidurnya sejak penyakit Multiple Sclerosis menyerangnya Juli 2005 hingga akhirnya ia dipanggil Sang Pencipta, Rabu (6/5-2015).  

Selama ini, ia menghabiskan hari-harinya di kamar tidur, tapi jangan salah, dari ranjang kamar tidur itulah Pepeng belajar menyelami kehidupan dan juga makna hidup dibalik sakit yang dideritanya.

Sebelum menderita penyakit Multiple Sclerosis, Pepeng dikenal masyarakat sebagai pembawa acara yang kehadirannya selalu ditunggu-tunggu penggemarnya.

Beberapa acara yang pernah dibawakannya adalah kuis Jari-Jari dan juga acara bincang-bincang warna-warni. Selain itu Pepeng yang pernah menjuarai lomba lawak mahasiswa pada 1978 bersama beberapa temannya, di antaranya Sys NS, Krisna dan Nana Krip, dan juga pernah membuat grup komedi bernama Sersan Prambors.

Pepeng adalah figur publik yang juga memiliki perusahaan yang bergerak di bidang multimedia bernama Jari-Jari Communication. Ia juga pernah bekerja untuk perusahaan Bakrie Brothers pada 1989.

Paling membanggakan, dalam keadaan sakit pun, Pepeng masih terus berjuang dan berhasil menyelesaikan studi S2 di Universitas Indonesia, pada Fakultas Psikologi, dengan nilai sangat memuaskan (A). “Mungkin kalau saya masih sehat, saya belum tentu menyelesaikan S2 saya,” ungkap Pepeng ketika itu.

Pepeng bisa menyelesaikan studi di Pasca Sarjana Psikologi Universitas Indonesia pada 4 Agustus 2006 dan tugas akhirnya berbentuk program yang ia buat di Desa Sumurugul, Wanayasa, Purwakarta. Di desa tersebut, bersama 10 orang teman seangkatannya, Pepeng mencanangkan program yang mereka bagi dalam empat kategori, yaitu pengembangan aspek politik, ekonomi, pendidikan dan kesehatan, sedangkan Pepeng sendiri membuat Radio Siaran Komunitas yang diberi nama YESS FM 88 Sumurugul.

Setelah ia sakit, dari balik kamar tidurnya yang biasa dia sebut “Goa”,  Pepeng menjalankan beberapa bisnis online dibidang penjualan domain. Dia juga menjadi penggagas gerakan sosial pendidikan Indonesia, gerakan yang peduli terhadap pembangunan sekolah yang roboh. Selain aktif menulis artikel, Pepeng ketika itu juga menulis  buku Di Balik Jari-Jari, yang menurutnya ketika itu sebagai buku motivasi bagi para pembacanya.

Selanjutnya  Pepeng kembali aktif di layar kaca lewat acara “Ketemu Pepeng” yang ditayangkan salah satu televisi swasta. Dalam acara talkshow  inspiratif ini, setiap tamu yang hadir menceritakan perjuangan, semangat hidup serta suka duka yang dialaminya dan Pepeng menjadi teman bicara yang menarik sambil melontarkan lelucon yang ringan namun tetap berisi. “Saya dulu dikenal sebagai pembuat keramaian. Doa saya ketika pertama sakit adalah jangan sampai saya kesepian karena perilaku saya,” kata Pepeng.

Sejak ia sakit, rumah Pepeng setiap hari selalu dikunjungi banyak orang, dengan maksud menimba ilmu hidup dari 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru