Saturday, April 20, 2024
Home > Berita > Tsunami Banten dan Lampung Tewaskan 62 Orang dan 584 Luka

Tsunami Banten dan Lampung Tewaskan 62 Orang dan 584 Luka

Salah satu desa di Lampung Selatan yang porak-poranda dihantam tsunami. (ist)

MIMBAR-RAKYAT.Com (Lampung) – Jumlah korban Tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandeglang dan Serang (Banten) serta daerah Kalianda, Lampung Selatan terus bertambah.

Hingga Minggu (23/12/2018) pukul 10:00 WIB, data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tersebut tercatat 62 orang tewas, 584 orang luka-luka dan 20 orang hilang.

Kerugian fisik akibat tsunami tersebut, meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 unit hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak.

Rilis Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, data tersebut akan terus bertambah.

“Data korban jiwa dan kerusakan akan bertambah, mengingat belum semua wilayah belum dapat di data,” ujar Sutopo.

Saat ini petugas masih terus melakukan pendataan, baik korban jiwa maupun kerugian.

Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang Pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita.

Sebelumnya, Tsunami yang melanda Banten dan Lampung terjadi pada Sabtu (22/12/2018), sekitar pukul 21:27 WIB.

Faktor penyebab tsunami masih dilakukan penyelidikan oleh BMKG untuk mengetahui secara pasti.

Kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama.

Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami yang terjadi tiba-tiba yang menerjang pantai. BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya.

Tsunami Pantai Anyer dan Lampung Selatan sebelumnya oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) disebut sebagai gelombang tinggi. Petugas masih terus berusaha melakukan evakuasi korban tsunami Pantai Anyer.

Petugas masih mendatangi sejumlah desa di kawasan Pantai Pandeglang, mulai dari Tanjung Lesung sampai Sumur di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.

PERINTAH PRESIDEN

Presiden Joko Widodo telah memerintahkan kepada jajarannya untuk bertindak cepat dalam penanganan pasca bencana tsunami di pantai Selat Sunda.

“Tadi pagi sudah saya perintahkan ke Kepala BNPB, Menteri Sosial, Penglima TNI dan semua sudah bergerak di lapangan,” ujar Jokowi seusai menghadiri acara Perayaan Natal Oikumene bersama masyarakat Toraja di Plaza Kolam Makale, Tana Toraja, Minggu (23/12/2018).

Jokowi mengaku telah mendapatkan informasi terkait jumlah korban meninggal akibat bencana tsunami yang terjadi pada Sabtu malam kemarin, tetapi laporan tersebut masih dapat berkembang ke depannya.

“Pagi tadi saya telepon masih sedikit (korban) dan tadi siang tadi saya telepon juga, ya kita tunggu aja nanti laporan dari sana,” papar Jokowi.

Tidak lupa, Jokowi pun menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga korban yang meninggal akibat tsunami di Banten, Serang, dan Pandeglang. “Semoga yang ditinggalkan diberikan kesabaran,” ucap Jokowi.

Sementara terkait alat pendeteksi dini tsunami yang rusak dan dikeluhkan BNPB tidak ada anggarannya untuk membeli kembali, Jokowi menilai saat ini pemerintah fokus dulu ke penanganan pasca tsunami.

“Intinya kita ingin ada tanggap darurat, ini dikerjakan di lapangan dengan cepat dan sebaik-baiknya” kata Jokowi. (i/d)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru