Mimbar-Rakyat.com (Bekasi) – Wilayah Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Karawang, dibatasi secara alam oleh Kali Citarum.
Disetiap musim penghujan, warga Pebayuran yang tinggal di bantaran Kali Citarum ini selalu menjadi langganan banjir jika kali itu meluap.
Untuk itu , Pemerintah Kabupaten Bekasi membuat tanggul di sepanjang bantaran Kali Citarum tersebut.
Sayangnya, kini banyak bagian tanggul yang retak dan amblas yang dikhawatirkan akan menjebol tanggul jika kali meluap. Salah satunya di Kampung Babakan Banten.
“Semula hanya sepanjang 80 meter tanggul yang retak dan amblas. Sekarang meluas jadi 450 meter, ” ujar Camat Pebayuran, Hanip, Jumat (04/09).
Karenanya Hanif berharap tanggul darurat ini segera diperbaiki karena berpotensi membahayakan warga sekitar.
Kondisi ini, ujar Hanif, telah dilaporkan ke BBWS ( Balai Besar Wilayah Sungai) Citarum. Informasi yang diterimanya, perbaikan tanggul darurat tersebut saat ini masih dalam proses tender atau lelang.
“Kami berharap secepatnya sebelum musim hujan kembali datang. Kan pembangunan tidak cepat, maka dari itu diharapkan dapat segera terealisasi,” tuturnya.
Sementara itu, selain tanggul di Kampung Babakan Banten, tambah Hanip, setidaknya ada 37 titik tanggul kritis lainnya di Pebayuran yang butuh perbaikan. Tanggul itu merupakan kesatuan dari Sungai Citarum yang menjadi kewenangan pemerintah pusat.
“Tapi mungkin baru yang Babakan Banten yang akan diperbaiki sedangkan yang 37 titik lainnya belum,” ucap dia.
Sementara itu Kepala Desa Sumberurip, Kecamatan Kedungwaringin, Jajang Sujai, mengatakan, untuk mengantisipasi kembali jebolnya tanggul tersebut pihaknya saat ini telah menyiapkan kebutuhan untuk mengurug tanggul yang kritis seperti karung, tanah dan bambu. ( agus)
“
