Tuesday, April 16, 2024
Home > Berita >  “Kotak pantai” ikon Melbourne itu sudah ada sejak 1860-an 

 “Kotak pantai” ikon Melbourne itu sudah ada sejak 1860-an 

Jejeran "box bathing beach" di pantai Brighton, Melbourne" yang sejak seabad lalu.

MIMBAR-RAKYAT.com (Clayton, Melbourne) – Ketika tiba di pantai itu terlihat tidak ada yang istimewa, kecuali deburan pantai dan banyak bangunan kecil berjejer dicat warna-warni.

Orang-orang berfoto di beberapa tempat dengan latar belakang bangunan atau lautan lepas, sedangkan di kejauhan kelihatan kapal-kapal seolah mengapung diapit langit dan laut.

Ketika menginjakkan kaki di pantai itu Maret 2019, banyak pengunjung yang datang, umumnya turis dari berbagai negara, terasuk warga lokal dan bertemu juga dengan mahasiswa dari Depok, kuliah di Melbourne.

Di sepanjang pantai – inilah istimewanya pantai itu – terdapat jejeran bangunan kecil terbuat dari papan dengan cat warna-warni. Ini menjadi latar belakang obyek berfoto ria yang paling disukai para turis.

Di antara beberapa bangunan tua yang ada di Melbourne, ternyata kotak pantai (beach boxes) yang terletak di Jalan Dendy di pantai Brighton itu sebenarnya sudah ada sejak 1860-an. Lokasinya sekitar 11 km tenggara Melbourne.

Nah, jejeran bangunan itu dinamai “beach boxes” atau “bathing boxes beach” (kotak mandi di pantai). Nama yang unik? Tentu ada ceritanya, tradisional dan menarik.

Erinna Giblin ketika membuka ceritanya di realestate.co.au (20/11/18) menyebutkan, pada jaman dahulu kala, gubuk-gubuk itu dibangun untuk tempat ganti pakaian bagi orang yang ingin berenang.

Mengapa? Karena ketika itu para perenang belum mengenakan pakaian renang bikini dan saat itu dianggap tabu dan tidak pantas membuka atau mengganti pakaian di depan umum.

Bangunan-bangunan yang seperti kotak itu beberapa kali hancur diterpa badai, tapi Dewan Brighton memperbaiki dan mempertahankan reputasi bangunan-bangunan kecil itu.

Kotak warna-warni sebanyak 62 bangunan terbuat dari kayu itu, kini berdiri kokoh di tepi pantai Brighton dan menjadi ikon Melbourne sebagai pantai yang paling banyak diunjungi turis mancanegara.

Jejeran bangunan kecil “beach bathing box” di pantai Brighton, Melbourne.

Kotak pantai itu tidak dialiri air, tidak ada istrik, tidak untuk tempat tinggal dan bukan untuk disewakan. Bangunan-bangunan itu kerap digunakan untuk bersantai ria di tepi pantai, berteduh bila sinar mentari terlalu tajam dan tempat menyiapkan santapan dan minuman bila sedang berada di tepi pantai.

John Rundell, mantan president “Brighton Bathing Box Association”, pemilik salah satu kotak pantai itu – dibelinya pada awal 1990 seharga 12.000 dolar Australia (sekarang satu dolar sekitar Rp10ribu), amat menikmati berlama-lama di kotak itu.

Pantai menakjubkan

Duduk santai di kursi goyang sembari menikmati segelas sampanye, ia mengatakan, amat menakjubkan duduk di pantai petang hari disiram sinar mentari sembari menunggu penerang alam itu masuk ke peraduannya.

John terinspirasi dengan dekorasi dan gaya Timur Tengah dalam memperindah kotak pantainya.

“Kotak saya ini dicat dengan warna merah oranye gaya Maroko. Dalamnya pun bergaya Maroko. Putri saya terinspirasi ketika berkunjung ke Maroko,” katanya.

Pemilik kotak lainnya, Kate, masih dilaporkan Errinna,  menyukai membawa anak-anaknya ke pantai berudara segar, sembari berolahraga, di tempat yang jauh dari peralatan listrik.

Ketika penulis berkunjung ke Pantai Brighton dan berpose di depan salah satu “beach bathing box”, Maret 2019. (dok.arl)

Ketika ia membeli kotak itu beberapa tahun lalu, ia harus memperbaiki bangunannya yang sudah hampir rubuh. Penduduk lokal Brighton ketika itu menyayangkan hilangnya bangunan asli kotak-kota untuk ganti pakaian mandi itu.

Barton, warga lokal dari East Malvern, yang memiliki salah satu kotak dalam beberapa generasi, menyatakan, ia dan keluarganya amat menyayangi kotak mereka – tempat mereka beramain bila berkunjung ke pantai.

Para pemilik kotak-kotak itu  memiliki lisensi utuk mempertahankan kotak mereka di tepi pantai dan lisensi itu dikeluarkan oleh Brighton Council.

Para pemilik kotak-kotak pantai itu umumnya tidak bersedia menjual bangunan mungil milik mereka itu, padahal bila dijual harganya amat jauh dari jangkauan alias amat mahal.

“Besarnya harga kotak itu masa sekarang menunjukkan nilai sejarah amat tinggi tentang pantai Brighton yang menjadi ikon kota ini,” kata John.

Bagian dalam salah satu “beach box” di tepi pantai Brighton.

“Hanya satu atau dunia dari 88 kotak pantai di Dendy Street Beach itu yang terjual setiap tahun.  Kebanyakan kepemilikan kotak itu turun dari satu generasi ke generasi lainnya,” katanya dengan menambahkan, tidak sembarang orang dapat membeli kotak itu kendati ia sanggup membelinya. Sebelumnya di tepi pantai itu hanya ada 62 kotak.

“Kami bisa mendapatkannya karena hubungan kami amat dekat dengan pemilik aslinya. Kami pun selalu meminjamkan kunci kotak itu kepada famili dan teman. Lagian pula, tetangga kami di tepi pantai itu adalah tetangga kami juga di wilayah kediaman kami,” tambahnya.

Baru-baru ini, seorang kakek yang memiliki 10 cucu,  Nick, membuat kejutan bagi keluarganya karena “berhasil” membeli kotak Bathing Box 76B bergaris merah putih seharga 337.000 dolar Australia. Satu dolar Australia sekitar Rp10.128,- (3 April 2019)

Harga itu sama dengan harga rumah termahal di kawasan pinggiran Melbourne di Millgrove di Yarra Rangers,  menurut CoreLogic – itu pun bangunan pada level menengah.

Bathing box yang baru terjual awal tahun ini di atas 330.000 dolar A. (realestate.co.au)

“Ini untuk anak-anak saya dan 10 cucu saya. Kami akan berakhir minggu di sini. Saya kira tidak ada tempat yang lebih bagus dibanding kotak dan pantai itu,” katanya.

Harga tertinggi kotak di pantai Dendy St itu sebelumnya dilaporkan sebesar 326.000 dolar Aus – kotak no 85, yang dijual Mr Johnstone beberapa waktu sebelum Natal 2016.

Dewan Brighton membangun semacam balai lelang untuk menjual dengan harga tertinggi satu atau dua kotak sejak 2013, untuk mempertahankan keindahan pantai dan perawatan di kawasannya.  (Catatan A.R. Loebis)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru