Friday, March 29, 2024
Home > Berita > Terjerat OTT KPK, Bupati Bengkayang Kalbar Punya Harta Rp 3 Miliar

Terjerat OTT KPK, Bupati Bengkayang Kalbar Punya Harta Rp 3 Miliar

Bupati Bengkayang Suryadman Gidot. (ist)

MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Bengkayang, Kalimantan Barat, Suryadman Gidot terkait dugaan suap sejumlah proyek di wilayahnya, pada Selasa (3/9) malam.

Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 28 Maret 2019, Suryadman memiliki harta kekayaan mencapai Rp 3.091.057.921.

Secara rinci Suryadman memiliki harta tak bergerak berupa tanah maupun bangunan milik Suryadma mencapai total Rp1.678.500.000. Harta tak bergerak itu terdiri dari dua bidang tanah serta dua bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Kabupaten Bengkayang.

Suryadman juga memiliki harta bergerak berupa mobil Toyota Rush tahun 2007, Mobil Toyota Vios tahun 2010, dan motor merek Kawasaki tahun 2014. Jumlahnya senilai Rp204.500.000. Dia pun memiliki harta kas dan setara kas senilai Rp1.581.893.111. Terakhir, Suryadman memiliki utang mencapai Rp906.780.332.

Saat ini, Suryadman Gidot masih menjalani pemeriksaan intensif di gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, setelah diamankan oleh petugas KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Selasa (3/9).

“Lima orang termasuk Bupati Bengkayang, pejabat pemerintah kabupaten lain sudah di KPK. Mereka sedang proses pemeriksaan secara intensif,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (4/9).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, selain Bupati Bengkayang, Kalimantan Barat, KPK turut menangkap lima orang lain. Mereka adalah Sekda Kabupaten Bengkayang, Kadis Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkayang, pengawal Bupati, staf honorer PU dan seorang rekanan dari pihak pemberi.

“Dua lainnya dibawa pagi ini ke KPK dari Pontianak,” tambah Febri. Petugas KPK juga mengamankan uang ratusan juta dari OTT tersebut.

“Ada uang ratusan juta juga yang kami amankan sebagai barang bukti. Diduga ada transaksi terkait proyek di Pemkab Bengkayang,” tambah Febri. Namun Febri tidak merinci berapa nominal uang tersebut dan dari mana uang itu diperoleh. (C/d)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru