Thursday, March 28, 2024
Home > Berita > Televisi Al Jazeera Rencanakan Buka Siaran Bahasa Indonesia

Televisi Al Jazeera Rencanakan Buka Siaran Bahasa Indonesia

Televisi Al-Jazeera. (tvcable.net)

MIMBAR-RAKYAT.com (Doha) – Televisi Al Jazeera merencanakan akan mengembangkan sayapnya dengan membuka siaran bahasa Indonesia.

Hal ini terungkap ketika Duta Besar RI untuk Qatar, Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi, melakukan pertemuan dengan Head of International Relation Al Jazeera Network, Ihtisham Hibatullah dan Head of Government Relation, Al Jazeera Network, Abdullah Ali.

Pertemuan juga dihadiri Prof. Dr.  Salim Said, Guru Besar Universitas Pertahanan dan mantan Dubes RI untuk Republik Cheko di kantor pusat Al Jazeera Network pada 23 September 2016.

Pertemuan tersebut merupakan bagian pengembangan dari kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Televisi AlJazeera. Sebelumnya Pemerintah menandatangani kontrak dengan Media Representative Al Jazeera senilai US$ 1,2 juta untuk penayangan 7884 spot iklan Wonderful Indonesia pada  TV Aljazeera yang ditayangkan sejak 20 Mei 2016 hingga akhir Desember 2016.

Kerja sama selain pemasangan iklan pariwisata Indonesia, juga mencakup pelatihan dan capacity building di bidang strategi promosi melalui media elektronik.

Pertemuan dengan TV AlJazeera juga merupakan tindak lanjut dari pertemuan Dubes Sidehabi dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya pada awal Mei 2016 untuk meningkatkan promosi pariwisata dengan menampilkan promosi Wonderful Indonesia di Qatar. Termasuk di antaranya kerjasama Kemenpar dengan TV Aljazeera dan Qatar Airways.

Menurut Ihtisham, sejak dijadikannya bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ASEAN menjadikannya pasar yang menarik untuk dikembangkan. Al Jazeera juga sudah melakukan berbagai kerjasama siaran dengan televisi di Indonesia.

Ditambahkan, Al Jazeera memiliki pangsa penonton terbesar di Timur Tengah. TV yang berdiri tahun 1996 memiliki pengaruh dan pangsa yang besar di Timur Tengah, dan negara-negara lain, termasuk Indonesia. Menurut sebuah penelitian sekitar 80% rakyat Arab menyukai Aljazeera dibanding media pemerintahnya (20%).

Dijelaskan pula bahwa Al Jazeera memiliki sekitar 50 juta pemirsa di kawasan dan sekitar 100 juta pemirsa di seluruh dunia. Dengan adanya siaran bahasa Indonesia diharapkan pangsa pemirsa Al Jazeera akan meningkat.

Terkait dengan siaran Aljazeera berbahasa Inggeris, Ihtisham membeberkan, AlJazeera berupaya menjembatani keragaman antarbudaya yang disiarkan dari kota strategis dunia seperti Doha, Kuala Lumpur, London, dan Washington DC.

Al Jazeera juga melebarkan sayap ke Bosnia, Pakistan, Turki, India, China, dan Rusia. Al Jazeera English dianggap sebagai penyeimbang pemberitaan dari Selatan ke Utara yang diminati berbagai lapisan masyarakat di dunia.

Sejak Maret 2006, siaran Al Jazeera Network berkembang menjadi media dunia yang meliputi  Al Jazeera Arabic channel, Al Jazeera English, Al Jazeera Documentary, Al Jazeera Sport, Al Jazeera.net,  Al Jazeera Media Training and Development Center, Al Jazeera Center for Studies, Al Jazeera Mubasher and Al Jazeera Mobile.

Al Jazeera kini berhasil menyajikan informasi alternatif yang diminati khususnya di Timur Tengah. Al Jazeera kerap berbeda informasi dari media barat seperti CNN, Fox, NBC khususnya jika meliput berita di Timur Tengah.

Ihtisham menambahkan siaran Aljazeera English memiliki agenda berita yang menjembatani keragaman antarbudaya yang disiarkan dari kota strategis dunia seperti Doha, Kuala Lumpur, London, dan Washington DC. Al Jazeera juga merencanakan melebarkan sayap ke Bosnia, Pakistan, Turki, India, China, dan Rusia.

Menurut Dubes Basri, rencana pembukaan siaran bahasa Indonesia tersebut merupakan peluang bagi Indonesia untuk melakukan promosi pariwisata di TV Al Jazeera. “Kita berharap rencana tersebut akan segera diwujudkan sebagai momen untuk perayaan peringatan ke-40 hubungan diplomatik RI-Qatar,” ujar mantan anggota DPR ini

Mantan Irjen TNI menambahkan Indonesia berupaya memanfaatkan peluang dari kebijakan look east policy Qatar yang memfokuskan pada potensi ekonomi dan pariwisata negara-negara Asia, termasuk Indonesia.

“Peluang tersebut harus dimanfaatkan mengingat negara-negara ASEAN lainnya juga gencar melakukan promosi pariwisata dengan menonjolkan karakter wisata masing-masing negaranya,” beber mantan Pilot pertama F-16 tersebut.

Menurut Staf KBRI Doha, Boy Dharmawan, pada tahun 2016, KBRI telah melakukan tiga kali promosi Wonderful Indonesia yang menampilkan seni budaya dan kuliner.

KBRI juga bekerjasama dengan para diaspora untuk mempromosikan kuliner dengan memperbanyak supermarket dan restoran Indonesia di Qatar.

Pada tanggal 25 September 2016, Dubes Basri meresmikan Swalayan Indonesia, Sources of Fortune di kota Al-Khor. Sebelumnya pada awal 2016, diaspora Indonesia juga sudah membuka restauran Indonesia, Sizzlers di kota yang sama.  (BD/KB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru