Thursday, April 18, 2024
Home > Cerita > Solitaire 23 Puisi A.R. Loebis

Solitaire 23 Puisi A.R. Loebis

Coretan kehidupan

Coretan kehidupan (diniadhie)

SOLITAIRE 23
(nyanyi untuk istri)

siang malam
kulantunkan lagu cinta
kepada Kekasih
istriku

pagi petang
kubangun istana
suka
tapi kubangan duka
menganga luka berlumpur
masa
aku coba tak menoleh
tapi suaka tertoreh sejarah
coretlah Yang Mulia
melalui dua sahabat

siang malam
bergerak
asa asihMU
kepada istri
Kekasihku
Jakarta, 01-04-06

SOLITAIRE 53 (I)

Menembus batas lapis solitaire lima tiga
berdegup gegap detak gerak
derai gerai
tajam tikam tumpul tusukku
timbul lekuk keris keras landai mata pisauku
geram rimau lahir raung ruang macan senyapku
lima tiga tabir maju langkah tapak
tirai gemulai belai ombak halus tengkukku
maju badan sifat
tegun fisik dunia
inilah belantara soliliqui hari ini
ketika menusuk titik sujud
ukhrowi

Jakarta, 04-04-06
SOLITAIRE 53 (II)

Mendaki di padang datar
menurun di ngarai tanjak
menapak di tebing terjal
berjalan di gurun jalur
berlari di lintas lajur
berdiri dalam tegun
menanti cahaya lorong
panjang lurus
ada kelok kosong
entah yang mana
di mana nama
setiap maqom
………………
menatap padang Mashar
syafaat
hisab
amal
mizan
telaga
ujian
di sini
akan termangu karena hanya sendiri

Jakarta 04-04-06
SOLITAIRE 53 (III)

Iqro’
dari tanah asal air bunyi kalam
inilah bukti asal segala muasal proses ada
alam makro jagad mikro segala isi asal ada
titik titis gumpal merah gempal lembut
tetes menitis menunggu tetas
empat purnama penentu ditentukan catatan buku
dalam kitab catatan
tulis dari baca ada asal segala isi

sembilan bulan sepuluh denyut
dua hembus tarikan
Kun fa yakun.

***

jakarta 2006

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru