MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Sudah lima bulan diselidki, Kejaksaan Agung masih malu-malu untuk menerbitkan surat perintah penyidikan (Sprindik) kasus penggunaan dan pengelolaan dana keberangkatan kontingen Indonesia pada SEA Games XXIX Malaysia, 2017.
Diduga lambannya penanganan kasus itu juga guna mensukseskan penyelenggaraan Asian Games, yang akan berlangsung beberapa hari lagi. Sementara, penyelenggara adalah Komite Olahraga Indobesia (KOI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
“Kita masih merasa perlu meminta keterangan para pihak lain, guna mengumpulkan bukti dan bahan keterangan lain,” kata Direktur Penyidikan pada Pidana Khusus, Kejagung Warih Sadoni, di Jakarta, Kamis (9/8).
Dia tak menepis pula bahwa ‘lamban’-nya penuntasan penyelidikan perkara tersebur, dalam rangka mensukseskan Asian Games, di Jakarta dan Palembang yang sebentar lago digelar
“Sabarlah. Kita sukseskan dahulu Asian Games,” sarannya tanpa memastikan setelah pesta olahraga se-Asia itu akan diterbit Sprindik.
DELAPAN JAM
Sebelum ini, salah satu petinggi KOI sempat dimintai keterangan hampir delapan jam, Senin pekan lalu.
Permintaan keterangan dilakukan, setelah sejumlah petinggi KOI dimintai keterangan, mulai Plt Sekjen KOO berinisial HSD.
Lalu, Ketua Komisi Finance Budgeting Syarif Nasir, Wakil Bendahara KOI Adinda Yunita, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) terkait dana keberangkatan kontingen Indonesia ke Malaysia pada SEA Games 2017 dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Dugaan korupsi dalam penyelenggaraan olahraga ada yang disidik oleh Polda Metro Jaya. Perkaranya, adalah dana sosialisasi Asian Games. Tersangkanya, Sekjen Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Dodi Irwandi dan Bendahara KOI Anjas Rifai. (ahi/dir)
