Friday, April 19, 2024
Home > Berita > Setelah 12 Jam Negosiasi, Istri Terduga Teroris di Sibolga Meledakkan Diri

Setelah 12 Jam Negosiasi, Istri Terduga Teroris di Sibolga Meledakkan Diri

Petugas kepolisian berjaga di lokasi terjadinya ledakan yang diduga bom di kawasan Jalan KH Ahmad Dahlan, Pancuran Bambu, Sibolga Sambas, Kota Siboga, Sumatera Utara. (ist)

MIMBAR-RAKYAT.Com (Sibolga) – Upaya negosiasi yang dilakukan pihak kepolisian kepada istri terduga teroris Husain alias Abu Hamzah dan anaknya di Sibolga tak membuahkan hasil.

Setelah hampir 12 jam negosiasi, istri Hamzah akhirnya tewas meledakkan diri di rumahnya pada Rabu (13/3) sekitar pukul 01:30 WIB.

“Info dari lapangan untuk istri terduga (teroris) sekira pukul 01:30 WIB meledakkan diri,” ujar Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Rabu (13/3).

Pada jam tersebut memang suara ledakan kembali terdengar dari rumah Hamzah. Ledakan itu pula yang membuat seluruh warga di sekitar TKP dievakuasi.

Kejadian Sebelum Peledakan

Awalnya, suara ledakan terdengar di rumah Husain alias Abu Hamzah, Rabu (13/3), pukul 01:20 WIB. Husain merupakan terduga teroris yang baru saja ditangkap karena disinyalir berafiliasi dengan jaringan Islamic State in Iraq and Syria (ISIS).

Dilansir Antara, ledakan diduga berasal dari bom yang dilempar istri Hamzah dari dalam rumahnya. Warga sekitar mendengar dua kali ledakan dengan jarak waktu berdekatan.

Akibat ledakan tersebut, warga yang sejak sore turut menyaksikan proses pengepungan rumah terduga terorisme itu berhamburan menyelamatkan diri.

Polisi pun langsung melakukan evakuasi kepada warga yang masih berada di sekitar lokasi. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya ledakan bom berikutnya.

“Kami meminta kepada seluruh masyarakat agar segera meninggalkan lokasi, karena warga yang tinggal di sekitar ledakan sudah dievakuasi semuanya. Kami minta agar warga segera meninggalkan tempat ini demi keselematan kita bersama,” kata polisi kepada warga yang ada di sekitar lokasi, Rabu (13/3) dinihari.

Hamzah sebelumnya ditangkap di Jalan Cendrawasih, Gang Serumpun, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Selasa siang. Saat menggeledah rumah Hamzah, rangkaian bom rupanya sudah terpasang di dalam rumah. Satu di antaranya meledak dan melukai petugas.

Saat itu, istri Hamzah dan anaknya masih berada di dalam rumah dan belum mau menyerahkan diri ke Densus 88 Polri. Negosiasi dilakukan polisi yang dipimpin Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto.

Bahkan untuk membujuk mereka, kata Agus, polisi mendatangkan ulama dan Hamzah langsung ke TKP. Namun upaya itu belum membuahkan hasil.

“Upaya negosiasi dan bujukan melalui ulama, keluarga, bahkan suaminya tidak menurunkan atau membuatnya menyerah,” ujar Agus saat dikonfirmasi kumparan.

“Saat ini masih menunggu tim Labfor dan Inafis untuk olah TKP,” kata Dedi.

Hamzah sebelumnya ditangkap di Jalan Cendrawasih, Gang Serumpun, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Selasa (12/3) siang.

Polisi kemudian menggeledah rumah Hamzah. Namun di rumah yang ada istri dan anak Hamzah itu telah ada rangkaian bom yang sudah terpasang. Satu di antaranya meledak dan melukai petugas.

Polisi kemudian melakukan negosiasi dengan istri Hamzah agar menyerahkan diri ke Densus 88.

Akan tetapi upaya negosiasi yang dipimpin Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto dengan mendatangkan ulama dan Hamzah langsung ke TKP tak berhasil. Sehingga istri Hamzah melkedakkan diri. (K/A/d)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru