Thursday, April 18, 2024
Home > Berita > Sekjen PBB Serukan Penyelidikan Cepat dan Menyeluruh Kematian Wartawan Jamal Khashoggi

Sekjen PBB Serukan Penyelidikan Cepat dan Menyeluruh Kematian Wartawan Jamal Khashoggi

Jamal Khasogi. (ist)

MIMBAR-RAKYAT.Com (Amerika) – Sekjen PBB Antonio Guterres mengaku sangat terganggu dengan pernyataan dari pihak Arab Saudi terkait kematian wartawan senior Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul, Turki.

Jurubicara PBB, seperti dirilis Reuters, Guterres menyerukan penyelidikan cepat, menyeluruh dan transparan terhadap kasus pembunuhan Khashoggi.

Dia juga mendesak akuntabilitas penuh bagi mereka yang terlibat dalam kasus ini.

Sebelumnya, pernyataan dari jaksa penuntut umum Saudi menyebut bahwa Khashoggi meninggal dunia setelah terlibat perkelahian dengan beberapa orang yang bertemu dengannya di konsulat Saudi di Istanbul awal Oktober ini. Perkelahiannya itu menyebabkan kematiannya.

Pernyataan yang sama juga menyebut bahwa penasehat istana Saudiyakni Saud al-Qahtani dan wakil kepala intelijen Ahmed Asiri telah dipecat dari posisi mereka akibat kasus ini.

Bukan hanya itu, saat ini ada 18 warga Saudi yang ditahan sebagai bagian dari penyelidikan kasus tersebut.

Sementara Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku tidak puas dengan tanggapan Arab Saudi terkait kasus tewasnya jurnalis Jamal Khashoggi.

Saudi telah mengakui bahwa jurnalis pengkritik pemerintah itu telah tewas dalam sebuah pertikaian fisik di konsulat di Istanbul, tetapi keberadaan tubuhnya masih belum ada kejelasan.

Pihak kerajaan juga mengatakan 18 warga Saudi telah ditahan sehubungan dengan kematian Khashoggi, serta dua pembantu utama Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan tiga agen intelijen telah dipecat.

Trump menilai pengakuan Saudi atas kasus ini telah menjadi awalan yang baik, namun dia juga menuntut adanya kejelasan akan apa yang terjadi pada Khashoggi.

“Itu adalah sebuah langkah awal yang besar dan itu adalah langkah pertama yang baik,” kata Trump terkait pengakuan Saudi atas kematian Khashoggi.

Saat kembali ditanya mengenai kemungkinan AS menjatuhkan sanksi kepada Riyadh, presiden berusia 72 tahun itu mengaku hal itu bisa saja dilakukan. Namun Trump kembali mengingatkan agar tidak menghentikan kesepakatan persenjataan yang cukup besar dengan Arab Saudi.

“Kami memiliki (kesepakatan senilai) 450 miliar dolar (Rp 6.827 triliun), 110 miliar dolar (Rp 1.668 triliun) di antaranya adalah perintah militer.”

“Ini lebih dari satu juta pekerjaan dan tidak akan membantu bagi kami jika membatalkan pesanan itu. Itu hanya akan lebih menyakiti kita jauh daripada mereka,” kata Trump menambahkan Riyadh bisa mendapat senjata dari negara lain seperti China dan Rusia.

“Tapi tetap ada hal lain yang bisa dilakukan, termasuk sanksi,” imbuh Trump. Sebelumnya, Trump juga sempat mengatakan bahwa penjelasan Arab Saudi akan kematian Khashoggi dapat dipercaya.

Meski muncul sikap skeptis dari beberapa anggota parlemen AS, termasuk dari Partai Republik yang mendukung Trump. Pengakuan Saudi yang menyebut Khashoggi tewas dalam pertikaian telah bertentangan dengan dugaan yang disampaikan Turki, di mana mereka mengklaim memiliki rekaman suara saat Khashoggi dibunuh. (i/d)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru