Tuesday, April 16, 2024
Home > Berita > Satgas Pangan Gerebek Gudang Beras di Bekasi

Satgas Pangan Gerebek Gudang Beras di Bekasi

Kapolri Jenderal Tito Karnavian beserta Mentan Amran Sulaiman, Ketua KPPU Syarkawi Rauf, Ketua Satgas Pangan Irjen Setyo Wasisto dan Sekjen Kemendag Karyanto saat menunjukkan hasil penggerebekan. (ist)

MIMBAR-RAKYAT.Com (Bekasi) – Satgas Pangan yang tediri dari Mabes Polri, Kementerian Pertanian (Kementan), dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Kamis (20/7) malam sekitar pukul 21:00 menggerebek gudang beras PT IBU.

Pabrik di Jalan Rengasbandung, KM 60, Kelurahan Karangsambung, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, digerebek lantaran diduga melanggar acuan harga pemerintah.

Penggerebekkan ini dipimpin langsung Kapolri, Jenderal Tito Karnavian beserta Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, Ketua KPPU, Syarkawi Rauf, Ketua Satgas Pangan, Irjen Setyo Wasisto dan Sekjen Kementerian Perdagangan (Kemendag), Karyanto.

Dalam penggerebakkan ini, Satgas Pangan mengamankan beras sebanyak 1.162 ton di gudang PT IBU. Beras itu adalah jenis IR 64 yang akan dijadikan beras premium dan dijual dengan harga tiga kali lipat di pasaran.

Mentan, Amran Sulaiman menyatakan, temuan ini adalah paling besar jika dilihat dari kuantitas beras yang ditimbun. Juga kemungkinan, kerugian pemerintah diperkirakan lebih dari Rp15 triliun.

“Beras yang kami temukan ini jenis IR 64 yang disubsidi pemerintah, dengan harga Rp6.000 per kilogram hingga Rp7.000 per kilogram. Rencananya akan dijadikan beras premium dengan harga jual 3 kali lipat lebih mahal menjadi Rp20.400 per kilogram. Ada selisih Rp14.000,” ujar Amran

Terang Aman, hasil temuan itu setelah pihaknya melakukan pemeriksaan. Dengan selisih nilai jual itu bisa menekan konsumen, membuat konsumen menjerit tapi petaninya tak dapat apa-apa.

“Ini jika bisa kita amankan maka bisa membuat inflasi kita lebih baik lagi. Karena beras menjadi faktor utama dalam inflasi,” jelas dia.

Kapolri, Jenderal Tito Karnavian menambahkan, dalam penggerebekkan itu tertulis dalam label bungkus berasnya terkandung karbohidrat 25 persen.

“Padahal hasil dari cek laboratorium kita nilai karbohidratnya 81,45 persen. Jadi ini bukan jenis premium, tapi dijual dengan harga premium. Masyarakat berarti tertipu,” tuturnya.

Jelas Kapolri, dalam penggerebekkan ini pihaknya mengamankan 1.162 ton beras yang telah terbungkus itu dan siap edar sebagai barang buktinya. “Ada 1.161 ton beras yang siap disebar di wilayah Jabodetabek yang kita amankan,” jelasnya kepada wartawan.

“Sementara ini kita lakukan langkah-langkah memasang police line, dan penyitaan, kemudian kita akan mengejar dan mengidentifikasi mana tersangka-tersangka utamanya dan mana yang membantunya, dan lain-lainnya yang terkait kasus ini,” pungkasnya.(joh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru