Saturday, April 20, 2024
Home > Berita > Salim Segaf Siap Dampingi Prabowo, UAS Menolak, SBY Paling Sibuk

Salim Segaf Siap Dampingi Prabowo, UAS Menolak, SBY Paling Sibuk

Prabowo dan SBY bersalaman. (ist)

MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Salim Segaf Al Jufri, Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sempat menyinggung hasil Ijtima Ulama yang digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPFU) terkait pasangan Capres dan Cawapres di hadapan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ijtima Ulama itu merekomendasikan Prabowo berpasangan dengan Salim Segaf pada Pilpres 2019 dan Probowo berpasangan dengan Ustad Abdul Somada (UAS).Namun belakan UAS ini menolak alias tak bersia dicalonkan.

“Kalau calon presiden sudah kita sepakati tinggal cawapres yang kita bahas. Walaupun ada hasil ijtima ulama. Mereka punya dua pandangan. Yang pertama tetap capresnya Prabowo dan cawapresnya saya sendiri dan yang kedua Prabowo dengan Ustad Abdul Somad,” ujarnya di Hotel Grand Melia, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (30/7).

Mantan Menteri Sosial itu menambahkan, hasil rekomendasi ijtima ulama akan menjadi pembahasan koalisi empat partai yakni Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN. Tidak hanya hasil ijtima ulama, nama cawapres di luar itu juga akan dibahas bersama.

“Tapi karena kira berempat kita tetap bahas bersama,” tandas Salim.

Berbeda dengan Ustad Abdul Somad, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri menyatakan siap mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.

Abdul Somad menolak dan merasa ada tokoh yang lebih tepat dibandingkan dirinya. Dia juga bertekad ingin tetap menjadi pendakwah sampai meninggal. Sedangkan Al Jufri merasa siap mendampngi Prabowo. “Siap ya, kita siap,” ujar Salim.

Salim mengaku tidak tahu mengapa namanya masuk rekomendasi Ijtimak Ulama. Namun dia belum bisa memastikan sikap PKS bila nantinya Prabowo tak memilih dua nama hasil rekomendasi Ijtimak Ulama.

“Saya juga nggak tahu, sebab nama yang muncul cukup banyak ya. Yang muncul UAS dan saya sendiri,” kata Salim.

Salim mengatakan perlu ada pembahasan lain bila pada akhirnya Prabowo mengabaikan rekomendasi Ijtimak Ulama. Dia memastikan, dalam pertemuan dengan elite PKS sore ini, Prabowo membahas dua nama, yakni Salim dan Ustaz Somad.

“Itu perlu pembahasan baru lagi. Kalau tadi yang dibahas dua nama yang jadi rekomendasi,” kata Salim.

HIRUK-PIKUK

Hiruk-pikuk yang berbau politik semakin tercium jelang Pilpres 2019. Meski digelar tahun depan partai politik harus bergerak cepat menentukan arahnya mengingat pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden ke KPU paling lambat 10 Agustus 2019.

Partai Demokrat menjadi yang paling sibuk pada minggu ini dengan menemui pimpinan tiga partai mapan untuk menggalang kekuatan demi menjungkalkan calon petahana Joko Widodo pada pilpres. Meski demikian, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) enggan menyamakan kompetisi politik itu dengan sebuah perang.

“Kompetisi dalam pemilu bukan (perang) baratayuda, bukan untuk saling menghancurkan. Saling berkompetisi siapa yang nanti mendapatkan mandat dan kepercayaan untuk lima tahun mendatang di situlah koridor kami,” ujarnya di Hotel Grand Melia.

SBY menyerukan partai peserta pemilu untuk berkompetisi dengan jiwa ksatria, siap menang dan siap kalah serta menaati etika politik di Indoensia.

“Oleh karena itu kami menyeru kepada siapapun peserta pemilu mari kita berkompetisi dengan jiwa ksatria, sama-sama mentaati hukum dan UU dan etika yang berlaku. Dengan demikian kalah dan menang akan mendapatkan penerimaan yang tulus dari rakyat kita,” tandas SBY. (i/dir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru