Friday, March 29, 2024
Home > Berita > Rusia Selidiki Apakah Benar Pemimpin ISIS Al Baghdadi Tewas dalam Serangan Udara di Suriah

Rusia Selidiki Apakah Benar Pemimpin ISIS Al Baghdadi Tewas dalam Serangan Udara di Suriah

Pemimpin ISIS Al Baghdadi. (ist)

 

MIMBAR-RAKYAT.Com (Suriah) – Kementerian Pertahanan Rusia tengah menyelidiki apakah salah satu serangan udaranya di Suriah telah membunuh Abu Bakr  Al Baghdadi, pemimpin kelompok yang menyebut diri Negara Islam Suriah atau ISIS.

Kementerian tersebut menyatakan, serangan udara mungkin telah menewaskan Al Baghdadi dan 330 anggota milisi ISIS lainnya pada 28 Mei lalu

Serangan itu sengaja menargetkan pertemuan yang digelar dewan militer ISIS di Raqqa, ibu kota de-facto ISIS di Suriah bagian utara.

“Menurut informasi yang diperiksa melalui berbagai sumber, pemimpin ISIS Ibrahim Abu-Bakr al-Baghdadi yang tewas akibat serangan, turut hadir dalam pertemuan,” sebut keterangan Kementerian Pertahanan Rusia sebagaimana dilansir kantor berita Sputnik diktif BBC, kemarin.

Kolonel John Dorrian, juru bicara koalisi perlawanan terhadap ISIS mengatakan, AS belum bisa mengonfirmasi apakah Al-Baghdadi telah tewas. Adapun pemerintah Suriah belum mengeluarkan pernyataan resmi.

Sebelumnya, laporan-laporan mengenai kematian Al-Baghdadi bermunculan namun belum diverifikasi.

Selama beberapa waktu terakhir, keberadaan Al-Baghdadi tidak diketahui. Sejumlah pihak meyakini dia menetap di Mosul, Irak, sebelum koalisi pimpinan AS mulai melancarkan upaya merebut kota tersebut pada Oktober 2016.

Kantor berita Reuters melaporkan bahwa baru-baru ini dia diyakini “bersembunyi di padang seluas ribuan mil persegi”, alih-alih tinggal di Mosul atau Raqqa.

Kemunculannya di depan publik sejak memproklamasikan berdirinya kekhalifahan ISIS adalah melalui video pada Juni 2014. Saat itu, dia berkhotbah di Mosul setelah ISIS merebut kota itu.

Siapakah Al-Baghdadi?

Al-Baghdadi diyakini merupakan nama samaran. Dia dipercaya lahir di Samarra, sebelah utara Baghdad pada 1971.

Sejumlah laporan mengindikasikan bahwa dia menjadi ulama di sebuah masjid di Samarra manakala AS memimpin invasi ke Irak pada 2003.

Beberapa kalangan meyakini dia sudah menjadi milisi jihadis saat Saddam Hussein berkuasa. Lainnya percaya dia menjadi radikal selama empat tahun ditahan di Camp Bucca—fasilitas militer milik S di sebelah selatan Irak yang menampung sejumlah komandan Al-Qaeda.

Dia menjelma sebagai pemimpin Al-Qaeda di Irak, salah satu kelompok yang belakangan berganti nama menjadi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada 2010.

SAYEMBARA AS
Banyaknya serangan teror yang dilancarkan kelompok militan ISIS, membuat banyak negara geram dan bertekad memberantasnya. Salah satunya adalah Amerika Serikat (AS), yang membuat sayembara berhadiah miliaran rupiah.

Dalam pengumumannya di Departemen Rewards for Justice Program, seperti dilansir Washington Post Departemen Luar Negeri AS mengatakan akan memberi imbalan bagi siapa saja yang bisa menangkap pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi. Tidak tanggung-tanggung, jumlah yang ditawarkan terbilang sangat fantastis, yaitu USD 25 juta atau sekitar Rp335 miliar.

“Ancaman al-Baghdadi meningkat signifikan usai Departemen Luar Negeri menawarkan hadiah USD 10 juta untuk informasi lokasi atau penangkapan pada 2011 lalu,” tulis Departemen Rewards for Justice Program.

Al-Baghdadi memang dikenal sebagai pemimpin ISIS yang berhasil mengerahkan pasukannya untuk merebut sejumlah kawasan Irak dan Suriah. Keberadaannya hingga kini masih terus ditelusuri. Informasi terakhir mengatakan, jika Al-Baghdadi terlihat di Mosul, Irak pada musim panas 2014, tak lama setelah ISIS menduduki kota tersebut. (joh)

One thought on “Rusia Selidiki Apakah Benar Pemimpin ISIS Al Baghdadi Tewas dalam Serangan Udara di Suriah

  1. mau tahu kebenaran tentang kematian pemimpin IS?
    silahkan kunjungi transparan.org kami menyajikan semua informasi dan lahan diskusi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru