Tuesday, March 19, 2024
Home > Cerita > Renungan Rohani: Cintai Orang Lain Seperti Mencintai Diri Sendiri

Renungan Rohani: Cintai Orang Lain Seperti Mencintai Diri Sendiri

Mesjid Soekarno di Rusia. (ist)

MIMBAR-RAKYAT.Com (Rohani) – Seseorang disebut beriman bila sanggup mencintai orang lain seperti mencintai dirinya sendiri. Karena salah satu ajaran Islam yang sangat mendasar adalah tentang kasih sayang.

Islam mengajarkan agar setiap orang saling menjalin tali silaturahmi dan membangun hubungan kasih sayang antarsesama.

Umat Islam dituntun supaya kasih sayang selalu mewarnai kehidupan. Perbuatan apa saja yang dilakukan harus dimulai dengan menyebut basmallah (kasih sayang).

Kasih sayang bagi kaum muslimin harus dijadikan dasar dalam melangkah menjalani seluruh gerak kehidupan. Mulai dari pagi hingga malam sampai pagi lagi.

Kitab suci Alquran banyak sekali menyebut sifat Allah yang sangat mulia, yakni Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Dalam surat Al Fatehah yang hanya terdiri dari tujuh ayat saja, dua di antaranya menyebut sifat Allah: Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang ini.

Bilamana pengulangan diartikan sebagai pentingnya persoalan tersebut, maka kasih sayang sudah seharusnya mewarnai kehidupan manusia sepanjang waktu.

Ternyata di semua surat dalam Alquran kecuali surat At-Taubah dimulai dengan basmallah. Sifat Allah yang mulia ini selalu harus dibaca, diingat, diperhatikan, dan dijadikan sebagai kalimat pembuka dalam setiap perbuatan.

Apabila tindakan tidak diawali dengan mengucap Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, maka tidak akan mendapatkan keuntungan atau pahala apa-apa dari Allah.

Semua orang tanpa kecuali pasti membutuhkan kasih sayang. Orang yang sedang membenci, marah, jengkel, dan sakit hati akan berubah, bahkan berbalik menjadi baik karena kasih sayang.
Kasih sayang bagaikan air yang bisa mendinginkan suasana panas dan atau api yang menyala-nyala. Semua orang membutuhkan rasa kasih sayang dari mana saja.

Di antara jenis hewan terdapat binatang buas yang sangat membahayakan terhadap siapa pun. Tapi ternyata binatang buas itu bisa ditaklukkan para pawang dengan memberikan sentuhan-sentuhan kasih sayang.

Kebuasan binatang itu bisa hilang dan berubah menjadi sahabat karena sikap kasih sayang sang pawang.

Kasih sayang bisa ditunjukkan dengan berbagai cara, di antaranya dengan memberi sesuatu yang disenangi atau perlakuan yang dibutuhkan.

Suatu bangsa bila menghadapi berbagai persoalan, seperti bentrokan antarkelompok, antarsuku, antarpemuda, antarmahasiswa, antaraparat keamanan, antara aparat dengan mahasiswa, aparat dengan kaki lima, antarkelompok agama, dan sebagainya, semua itu terjadi karena di antara mereka sudah tidak terdapat perasaan saling kasih sayang.

Bahkan terjadinya kesenjangan sosial antara orang kaya dan miskin atau antara yang berpunya dengan tidak punya, sebenarnya sebagai akibat tidak adanya kasih sayang.

Apabila orang kaya dan miskin saling mendekat, memahami, menghormati, serta menjalin kasih sayang, maka akan berbuah tolong menolong, bantu membantu, sehingga pada berakhir akan terhapus kesenjangan yang dalam.

Islam sudah mengajarkan tentang sedekah, zakat, dan infak.
Pemberian sesuatu kepada orang lain berupa sedekah, supaya dilaksanakan baik dalam keadaan sempit maupun lapang. Artinya, sedekah seharusnya dilakukan sepanjang waktu. Karena sedekah itu sebagai bentuk atau wujud kasih sayang antarsesama.

Islam juga mengajarkan kebersamaan atau berjamaah. Hubungan- hubungan sosial menurut ajaran Islam, harus dilakukan atas dasar kasih sayang.

Kegiatan apa pun apabila didasari sifat mulia, yakni kasih sayang, maka akan melahirkan kedamaian dan ketenteraman jiwa. Karena kasih sayang akan menghilangkan rasa permusuhan, saling membenci, melukai, dan memusnahkan.

Terjadinya bentrokan berbagai elemen masyarakat, sebenarnya menggambarkan bahwa sifat mulia, yakni kasih sayang belum tertanam secara kokoh di hati umat dan bangsa ini.

Sekarang marilah kita menebarkan kasih sayang antarsesama. Cintai orang lain seperti mencintai diri sendiri, maka dunia ini akan terasa indah. Itulah ciri orang beriman, calon-calon penghuni sorga. Amin! (H.Johan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru