Mimbar Rakyat.Com (Bogor)- Leletnya pengerjaan renonvasi Gedung DPRD Kabupaten Bogor ternyata adanya sejumlah bangunan khusus yang butuh waktu pengerjaannya. Seperti ruang Ketua DPRD beserta para wakilnya mempunyai fasilitas mewah yang rata-rata menghabiskan Rp500 juta.
“Nantinya ada meja kerja dan meja tamu. Lalu ada kasur untuk istirahat, seperti hotel bintang tiga. Khusus ruang kerja Ketua DPRD luasnya 30 meter persegi,” ujar Sibarani, Direktur PT Proteknika Jasa Pratama yang mengerjakan pembangunan gedung dewan tersebut, kemarin.
Jika rata-rata satu ruangan menghabiskan Rp500 juta, maka untuk ketua dan tiga wakinya serta satu sekretaris membutuhkan dana sekitar Rp 2,5 miliar. “Memang tidak rata Rp450 juta. Sebab yang paling luas yakni ruangan ketua saja. Sedangkan untuk ruangan wakil dan sekretaris, tidak begitu besar,” terangnya.
Soal denda akibat perusahaannya tidak tepat waktu dalam membangun, ia mengaku bersedia mematuhinya. “Kita ikuti aturan main saja. Tapi kita sudah membuat Provisional Hand Over (penerahan smenetar pekerjaan), tinggal diserahkan,” paparnya.
TAK PANTAS
Aktivis mahasiswa mengecam renovasi gedung dewan yang habiskan anggaran Rp21,5 miliar. “Aggaran sebesar itu tak pantas buat renovasi gedung dewan di tengah kemiskinan Kabupaten Bogor yang masih tinggi,” kata Rahmatullah, aktivis Forum Mahasiswa Bogor.
Dia meminta, DPRD mengurusi kemiskinan dulu, sebelum merenovasi gedung. “Ini sudah keterlaluan. Kondisi keuangan pemerintah pusat saja buruk, ini di daerah malah membuang anggaran dengan hal-hal yang tidak penting,” ucapnya.
Sekretaris DPRD Kabupaten Bogor, Nuradi mengatakan, tidak ada persoalan dalam pembangunan gedung ruang rapat paripurna. “Semuanya sesuai prosedur, hanya ada keterlambatan dalam pembangunan dan itu menjadi tanggung jawab pemborong. Sekarang masuk dalam tambahan waktu 50 hari dengan pemborong dikenakan denda setiap hari,” katanya. (joh)
