Friday, March 29, 2024
Home > Berita > PMI Jateng-Jatim Susun Renkon Banjir Bengawan Solo

PMI Jateng-Jatim Susun Renkon Banjir Bengawan Solo

Pembukaan FGD Penyusunan Renkon Banjir DAS Bengawan Solo diikuti PMI Jawa Timur dan Jawa Tengah, di Bojonegoro (dok CFR)

MIMBAR-RAKYAT.com (Solo) – Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa, mencapai 650 kilometer lebih panjangnya, melintasi wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Meliputi wilayah Wonogiri, Surakarta, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar,  dan daerah hilir meliputi Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Madiun, Ngawi dan Gresik.

“Adanya Program Masyarakat Tangguh Banjir ini sangat membantu masyarakat dan pemerintah di wilayah DAS (daerah aliran sungai) Bengawan Solo. Terbentuknya tim Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) di Wonogiri, Solo dan Bojonegoro, sangat membantu masyarakat yang rentan banjir,” ujar H. Subagyo SW, Wakil Ketua PMI Provinsi Jawa Timur, saat membuka Focus Discussion Group (FGD) Penyusunan Rencana Kontijensi Banjir DAS Bengawan Solo, di Bojonegoro, Senin 22 Mei 2017.

Subagyo menambahkan bahwa program kerjasama PMI dengan IFRC dan Zurich Insurence Indonesia ini telah berlangsung 2,5 tahun. “Penyusunan rencana kontijensi ini nantinya dapat menambah kualitas pelayanan PMI kepada masyarakat,” imbuhnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua PMI Jawa Tengah, Kepala BPBD Bojonegoro (mewakili Bupati), Polres, TNI, Satpol, dan Dinkes. Sedangkan nara sumber dari BBWS BS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo), BMKG (Badan Meteorologi Klimatoloogi dan Geofisika) dan Perum Jasa Tirta. Sedangkan peserta sebanyak 41 orang dari unsur Pengurus Bidang Penanggulangan Bencana  dan kepala Markas PMI sepanjang DAS Bengawan Solo.

Ketua PMI Jawa Tengah, H. Imam Triyanto mengungkapkan, perlunya penangan yang terintegritas dalam penanggulangan bencana yang terjadi di kabupaten-kota di dua provinsi. “Renkon ini berisi dokumen yang mengatur peran dan fungsi masing-masing, untuk dikolaborasikan, sehingga menjadikan hasil kesepakatan dalam pembagian tugas saat penanggulangan bencana,” katanya.

Sesuai mandat PMI dalam bidang penanggulangan bencana, membantu semaksimal mungkin tugas pemerintah. “PMI bersama beberapa lembaga donor, harus berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat yang tangguh bencana,” tegasnya.

Renkon banjir ini berisi perencanaan, inventarisasi kebutuhan sektoral, dan sektor pelayanan PMI dalam penanggulangan bencana banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Bengawan Solo.  (sp/arl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru