Friday, March 29, 2024
Home > Berita > Penyandera itu Minta Mi Instan

Penyandera itu Minta Mi Instan

Polisi lumpuhkan pelaku penyanderaan di Pondok Indah. (fleble.com)

MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Percobaan perampokan dibarengi dengan penyanderaan orang yang ada di rumah, menjadi topik perhatian publik Sabtu karena disiarkan langsung beberapa televisi swasta sejak pagi hingga siang.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto menyampaikan kronologi penyanderaan yang terjadi di rumah di Jalan Bukit Hijau IX Nomor 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (3/9), disertai bumbu cerita tentang perampok yang kelaparan dan minta dihidangkan mi instan.

“Pada pukul 06.00 WIB ada 2 orang yang diduga pelaku membuntuti pembantu rumah tangga yang sedang keluar rumah. Keduanya lalu masuk ke rumah dan menodong pembantu itu untuk masuk dan bertanya di mana pemilik rumah,” kata Moechgiyarto di tempat kejadian perkara di Jakarta, Sabtu.

Pembantu yang ditodong senjata api itu lalu menggedor ruang tidur pemilik rumah tapi karena ia menangis sehingga pemilik rumah pun curiga dan mengintip dari ruang tidur.

“Pelaku langsung merusak jendela dan masuk ke rumah, pemilik rumah bahkan sempat memukul penyandera dengan tangga tapi pelaku masuk. Pelaku pun meminta dompet, handphone dan sebagainya,” tambah Moechgiyarto.

Pembantu juga sempat diminta pelaku untuk membuat mi instan, saat memasak mie tersebut, pembantu itu kabur dan melapor ke warga sekitar.

“Karena polisi sudah mendapat laporan sekitar pukul 09.00 WIB dan langsung mengepung lokasi ini dan sudah menyampaikan peringatan,  tersangka sempat menangis di hadapan pemilik rumah dan membuat skenario,” jelas Moechgiyarto.

Seolah  berkeluarga.

“Pelaku bahkan meminta ada surat pernyataan tertulis yang ditandatangani pemilik rumah. Ini karena kita sudah mengepung,” ungkap Moechgiyarto.

Untuk sementara polisi menduga motif pelaku adalah pencurian dengan kekerasan.

“Ada tindakan-tindakan pemerasan ditambah ditemukan senjata api yang mungkin tidak ada izinnya dan kami akan dalami itu,” tegas Moechgiyarto, seperti diberitakan berbagai media massa.

Inisial dua pelaku penyanderaan di rumah Jalan Bukit Hijau IX Nomor 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan adalah AJ dan S.
“Pelakunya adalah AJ dan S, pengakuan sementara mereka dari Solo tapi kami akan didalami kembali KTP tersebut,” kata kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto.

Menurut Moechgiyarto, tidak ada tembak-menembak di rumah tersebut tapi hanya perusakan jendela agar dua pelaku masuk ke rumah.

“Ada membawa senjata api jenis Walther PPK kaliber 32,” tambah Moechgiyarto, senjata itu diselipkan di antara baju-baju.

Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul yang juga berada di tempat kejadian polisi juga sempat menembakkan senjata.

“Penembakan senjata diawali dengan melepaskan peluru karet baru, tapi kami tidak sampai penggunaan kekerasan hanya verbal karena penggerebekan menggunakan peluru karet dan ternyata saat di dalam suasana sudah berbeda karena mereka (pelaku) mendengar apa yang dilakukan polisi dari teman-teman media,” kata Martinus.

Sehingga menurut Martinus tidak ada kontak senjata sama sekali saat polisi masuk ke rumah.

“Tidak ada kontak senjata, pada saat penggerebekan kemudian pelaku menyerah sehingga kami harap masyarakat tenang dan percayalah pada kepolisan yang juga akan melakukan tindakan antisipatif terhadap kejadian ini,” tambah Martinus. (AN/KB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru