Tuesday, March 19, 2024
Home > Berita > Pengguna tol di seluruh Indonesia harus gunakan kartu mulai 31 Oktober 2017

Pengguna tol di seluruh Indonesia harus gunakan kartu mulai 31 Oktober 2017

Gardu toll otomatis, haraus menggunakan kartu e money. (tempo)

MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Para pengguna jalan tol di seluruh Indonesia mulai 31 Oktober 2017 harus menggunakan kartu atau alat pembayaran non-tunai di setiap gerbang tol.

“Mulai 31 Oktober 2017 seluruh gerbang tol hanya melayani non-tunai,” demikian diumumkan resmi oleh Badan Usaha Jalan Tol terbesar, PT. Jasa Marga Persero Tbk, dalam akun media sosialnya, Selasa.

Pemerintah melalui Badan Pengatur Jalan Tol bekerja sama dengan perbankan dan Bank Indonesia sejak Mei 2017 telah menggencarkan persiapan dan sosialisasi penerapan 100 persen elektronifikasi pembayaran jalan tol (e-toll) pada hari ini.

Kebijakan ini adalah bagian dari upaya meningkatkan Gerakan Nasional Non-Tunai yang pada 2019 ditargetkan mencapai 75 persen.

Tahapan persiapan itu antara lain mengintegrasikan beragam aplikasi uang elektronik (UE) dalam satu mesin pembaca (SAM Multiapplet), mengatur masuknya lebih banyak penerbit uang elektronik yang melayani jalan tol (multy issuer), dan kampanye yang masif pada 35 ruas tol di seluruh Indonesia.

Saat ini, ada lima uang elektronik dari bank penerbit yang dapat digunakan di tol yakni uang elektronik dari PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk, PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk, PT. Bank Mandiri Persero Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk dan satu bank swasta PT. Bank Central Asia Tbk.

Pada Desember 2017, tiga bank lain turut bergabung dalam elektronifikasi pembayaran tol, yakni Bank Mega, Bank Nobu, dan Bank DKI.

BPJT yang membawahi BUJT, bekerja sama dengan perbankan juga sebelumnya menggelar diskon 100 persen untuk biaya kartu uang elektronik. Namun, saldo uang elektronik tetap harus dibayar pengguna jalan tol.

Direktur Departemen Pengawasan dan Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Pungky Purnomo Wibowo, seperti dilansir antaranews, menjamin akan ada kemudahan untuk mendapatkan uang elektronik, baik di gerai ritel modern maupun tradisional di area peristirahatan di jalan tol, maupun di tempat-tempat umum lain.

Namun, Pungky mengatakan, untuk menghindari kemacetan di gerbang tol, pengisian saldo (top up) uang elektronik sebaiknya dilakukan di tempat peristirahatan, gerai mini swalayan dan ATM atau menggunakan eBanking, sebelum pengendara memasuki jalan tol.

Dari Surabaya dilaporkan, tol jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) pun sudah resmi memberlakukan transaksi nontunai bagi pengendara roda empat atau lebih, mulai Selasa 31 Oktober ini.

“Mulai hari ini 100 persen pengendara yang melintas Jembatan Suramadu menggunakan transaksi nontunai,” ujar General Manager PT Jasa Marga Surabaya-Gempol Teddy Rosady saat meninjau pintu gerbang Jembatan Suramadu.

Sosialisasi di jembatan sepanjang 5,4 kilometer ini sudah dilakukan sejak sebulan lalu dengan memasang baliho-baliho pengumuman di beberapa titik, baik dari sisi Surabaya maupun Madura.

Namun otoritas di sini masih memberlakukan sistem persuasif atau membolehkan pengendara membayar uang tunai Rp15 ribu sesuai dengan tarif masuk Jembatan Suramadu.  (An/Kb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru