Mimbar-Rakyat.com (Paris) – Kandidat Presiden Prancis Emmanuel Macron tampil lebih mengesankan dibanding saingannya Marine Le Pen, dalam debat TV terakhir, Rabu malam atau Kamis (4/5) WIB. Macron dinilai makin meyakinkan.
Kedua kandidat berdebat selama dua jam lebih, terfokus pada masalah terorisme, ekonomi, dan Eropa. Sebuah jajak pendapat pemirsa menilai debat itu diungguli Macron. Sebanyak 63% pemirsa secara meyakinkan mengunggulkan Macron.
Menurut laporan BBC News, penyiar BFMTV dari Prancis mengemukakan bahwa pemilih memiliki pandangan yang lebih baik terhadap Macron dibanding terhadap Ms Le Pen dalam sebagian besar kategori.
Le Pen mencecar saingannya terkait latar belakang keuangan dan pemerintahannya, menuduhnya sebagai “kandidat globalisasi tak layak” dan mengatakan versinya tentang Prancis “adalah ruang perdagangan, di mana semua orang akan berjuang untuk diri mereka sendiri”.
Pada gilirannya, Macron mengatakan bahwa saingannya dari pemimpin Front Nasional itu secara terbuka berbohong, tidak mengajukan apapun, dan membesar-besarkan kekhawatiran masyarakat.
Kedua kandidat berharap dapat memberi kesan pada sekitar 18% pemilih yang belum memutuskan dalam pemilihan pertama. Putaran kedua run-off akan digelar hari Minggu (7/5). Secara keseluruhan Macron memimpin dalam jajak pendapat, yang memprediksi dia akan meraih sekitar 59% suara.
Marine Le Pen, yang menyadari tertinggal dalam jajak pendapat, menerapkan taktik melakukan serangan frontal penuh terhadap Emmanuel Macron. Dia terus-menerus ,selama perdebatan tersebut, melakukan penghinaan dan tuduhan kepadanya, menuduhnya sebagai bagian dari tatanan yang telah didiskreditkan.
Emmanuel Macron mampu mengekspos kelemahan dalam argumennya, terutama mengenai ekonomi dan euro. Perdebatan tersebut tidak akan mengubah apapun posisinya sebagai favorit untuk pemilihan hari Minggu.
Jajak pendapat BFMTV menempatkan Macron “paling meyakinkan”. Macron juga memimpin ketika para pemilih ditanya kandidat mana yang paling jujur, paling sesuai dengan nilai pemilih, dan siapa yang memiliki rencana terbaik. Jajak dilakukan di antara 1.314 orang berusia di atas 18 tahun yang menyaksikan debat tersebut.***(janet)
