Friday, March 29, 2024
Home > Berita > Peluncuran Rudal Korut Ancam Jepang

Peluncuran Rudal Korut Ancam Jepang

ilustrasi (Al Jazeera)

ilustrasi (Al Jazeera)

Mimbar-Rakyat.com (Tokyo) – Uji coba peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara (Korut), dimana 3 diantara 4 rudal mendarat di perairan Jepang atau 300 km di pantai laut Jepang, dinilai oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sebagai ancaman baru.

Shinzo Abe mengatakan, tiga rudal Korea Utara itu jatuh di Zona Ekonomi Eksklusif Tokyo (ZEE) atau 200 mil laut (370 kilometer) dari pantai Jepang. “Ini jelas menunjukkan Korea Utara telah memasuki ancaman tahap baru,” kata Abe di hadapan parlemen Jepang, Senin (6/3).

“Peluncuran jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Ini adalah tindakan yang sangat berbahaya,” kata Abe lagi, seperti dilaporkan Al Jazeera.

Korea Selatan menyebutkan, Korea Utara melakukan uji coba rudal, Senin, dan tiga dari empat rudal balistik mendarat 300 km pantai laut Jepang. Uji coba dilakukan ketika AS dan Korea Selatan melakukan latihan militer secara bersama. Seoul dan Washington mulai latihan militer gabungan tahunan pekan lalu.

Pyongyang melakukan dua tes atom tahun lalu dan serangkaian peluncuran rudal, dan Senin adalah kedua kalinya perangkat yang memasuki ZEE Jepang. Menurut pihak Seoul, empat rudal ditembakkan dari provinsi Pyongan Utara ke Laut Timur. Korea Selatan dan Amerika Serikat menganalisis kejadian itu.

Rudal balistik antarbenua (ICBM) itu diperkirakan bisa mencapai AS, dengan kecepatsan rata-rata 1.000 km dan mencapai ketinggian 260km.

Presiden Korea Selatan Hwang Kyo-ahn mengecam peluncuran dan mengatakan pihaknya telah dengan cepat menyebarkan pertahanan anti-rudal. Itu sekaligus untuk meredam keberatan atau kemarahan dari Cina.

“Tes rudal ini mengarah lebih dekat ke Jepang dan kami menganggap Korea Utara dapat menekan sebagian besar Korea Selatan. Bom Korea Utara bisa menjadi sangat berbahaya karena dapat dengan mudah memukul ibukota Korea Selatan. Perisai rudal mungkin pertahanan terbaik untuk masa depan,” kata Robert Kelly, profesor Ilmu Politik dan Diplomasi di Pusan National University, kepada Al Jazeera.

Seoul sebelumnya menyalahkan Pyongyang atas pembunuhan Kim Jong-nam, saudara tiri dari pemimpin Korut, oleh dua wanita yang menggunakan VX saraf agentat Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, bulan lalu. Namun Korea Utara membantahnya.***(janet)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru