Friday, March 29, 2024
Home > Berita > Pedagang Kaki-5 di Jakarta Akan Ditata Sebagai Daya Tarik Pariwisata

Pedagang Kaki-5 di Jakarta Akan Ditata Sebagai Daya Tarik Pariwisata

Ilustrasi. (ist)

MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Dinas KUMKMP Pemprov DKI Jakarta terus menggodok 62 ribu pedagang kaki-5 agar dapat berjualan di lokasi sementara (Loksem) untuk menggenjot sektor pariwisata. Kini baru 27 ribu pedagang kaki-5 yang melenggang berjualan di Loksem, lokasi binaan, mal maupun gedung perkantoran.

“Keberadaan pedagang kaki-5 khususnya di bidang kuliner dapat menjadi salah satu ujung tombak menggenjot sektor pariwisata karena menjadi salah satu destinasi wisata kuliner di DKI Jakarta,” kata Wakil Gubernur DKI, Djarot Syaiful Hidayat didampingi Kepala Dinas KUMKMP DKI, Irwandi saat meresmikan Loksem Bubur Barito di Kramat Pela, Jaksel, Rabu (1/3). Hadir Wakil Walikota Jaksel, Irmansyah.

Dikatakan Djarot, loksem dibangun pihak swasta dari dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan menampung 22 pedagang kuliner antara lain bubur ayam, martabak, nasi bakar dan lainnya.

Dia mengklaim pedagang di Loksem kini dapat tenang berdagang karena tidak lagi menjadi sapi perahan para preman. Bahkan sebagai pedagang binaan Dinas KUMKMP diprioritaskan mendapat program bantuan.

Di sisi lain Djarot minta seluruh walikota dan jajarannya termasuk di Jaksel supaya lebih giat lagi mencari lahan yang bisa diberdayakan termasuk lahan sengketa dengan biaya CSR untuk menampung para pedagang informal itu.

“Loksem sifatnya kan sementara, jadi ayo manfaatkan lahan-lahan menganggur untuk dikelola sebagai loksem bagi pedagang dengan merangkul swasta,” ungkapnya.

Jaksel lanjut Djarot, kota terbanyak memiliki Loksem yakni 72 Loksem dan 3 Lokbin. Setelah Loksem Bubur Barito, Jaksel juga merampungkan penataan ulang Loksem di Blok S..

Kepala Dinas KUKMP DKi Jakarta, Irwandi mengatakan pihaknya berupaya merangkul pedagang kaki-5 untuk dibina melalui program penyertaan modal kepada UKM dengan pembagian keuntungan 80 persen untuk pedagang, dan 20 persen untuk Pemprov DKI Jakarta.

“Pada prakteknya keuntungan 20 persen oleh Pemprov DKI akan dikembalikan lagi ke pedagang seperti untuk penataan tempat dan lainnya,” pungkas Irwandi. (joh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru