Dari Huntingdale menatap
Al Noor dan Linwood
Ketika Jumatan di Huntingdale
dingin autumn
khusuk, di antara orang bersorban
berjubah berjanggut panjang
tatapan iklas penuh persaudaraan
khotbah bukan bahasa ibu
berkali-kali bilangan zakat dan jariah
aku mengkhidmatkan kewajiban
di Huntingdale
5.204 kilometer berjarak dari Jakarta
Jumat sama
Sama-sama Jumatan
bilangan menit ke menit
Masjid Al Noor dan Linwood gempar
timah panas berterbangan tajam menusuk kulit
Ada gempuran merobek daging, memecah tulang,
Merusak remuk redamkan semua aorta
tak pandang bulu, moncong timah berbalik
muntah menghentikan gerak
orang bergelimpangan bersimbah merah
di tempat berjarak 2.581 kilometer dari Huntingdale
limapuluh orang tergeletak, semua orang terhenyak
Dari Huntingdale merenung
dua tahun si pembantai merencanakannya
memilih membunuh di negara paling tenang di dunia, katanya
dunia menatap
menarik nafas
ini beda dengan pembantaian publik
yang terjadi dimana-mana
ini rumah Allah, membuncahkan emosi
bangsa apa saja
kepercayaan apa saja
kisah pedih di An Noor dan Lenwood
15 Maret 2019 menjadi tonggak berdarah
Dari Huntingdale memandang
Orang berdatangan
Berbagai warna kulit
Meletakkan kembang di meja
Bersalaman dan berucap tanda duka
We are sorry brother
50 nyawa terbang melayang ke udara
Tak ada yang sia-sia karena kematian adalah program
Berawal dan berujung dari amanah pada wasilah
Akan banyak yang menggantikan para syuhada
Mereka sudah datang dan bertanya
Tanpa melalui perang dan pedang
di situ paling banyak orang tak berkepercayaan
mereka menggali substansi dunia
untuk mengisi selongsong rohani
yang melompong selama ini tanpa isi
kehilangan makna kontemplasi
di negara paling sekuler tapi paling damai itu
50 nyawa sekaligus menghadap sang Pencipta
Disaksikan dunia yang berkata terbata-bata
Tapi mereka perkasa, pergi tak sia-sia
Dari masjid ABIC Huntingdale
di timur Melbourne aku memohon
Ya Allah semoga 50 orang itu mampu
mengetuk pintu hati penduduk dunia
apalagi persada nusantara
karena kami semua bersaudara
tak perlu silang sengketa walau berbeda
kami di mana-mana ada
kita ada di mana-mana.
***
Clayton, Melbourne, 17 Maret 2019