Aku terpana
Hampa
Terpacak
Terpesona
Meleleh
Masjidil Haram (2)
Pusaran manusia
Aku meleleh
Hanyut
Masjidil Haram (3)
Kiblat dunia penuh manusia
Jutaan dari penjuru dunia
Ras, warna, jenis kelamin, negara, kostum, satu
Rebutan mengagungkan Asma-Mu Ya Allah
Kami datang memenuhi undanganMu Ya Robb
jutaan dari milyaran penduduk dunia
aku terhanyak memandangi manusia kecil-kecil
di lantai tiga
mungkin mereka sedang towaf
tapi pasti sedang mengagumi kebesaran dan kehebatanMu
aku melihat berkeliling, ada tujuh menara
dua di antaranya mengapit jam besar yang menjulang tinggi
ya Allah, di masjid utama ini Kau hadiahkan 100 ribu kali lipat pahala
aku memandang berkeliling
penuh manusia..penuh wajah..penuh bentuk rupa macam-macam
jutaan manusia niatnya satu
ingin bertemu dan menyapaMu
di masjid ini ada 129 pintu, empat pintu utama dan 45 pintu biasa
jutaan manusia berdesakan tapi bersaudara
ada yang bertengkar, adu kuat suara, tapi tetap ada yang melerai
manusia tak jarang tersesat, karena tak hapal pintunya
ada pintu (Bab) Syafa, Darul Arqom, Nabi, Bani Syaibah, Marwat,Faruq Umar,
Nadwah Umrah, Madinah Munawarah, Abu Bakar Sidiq, Umi Hani, Ibrahim, Wada,
Umar, Abdul Aziz, Hudaibiyah, Alfatah, Malik Abdul Aziz, Umar Abdul Aziz, Ismail,
Babussalam, dan beberapa lainnya
Ada juga pintu untuk penyandang cacat
Ini masjid-Mu Ya Robb
Di dalamnya rumahMu
Kiblat ummat sedunia
Satu-satunya masjid yang jamaahnya melingkar
Aku ikut duduk, sujud, tafakkur, berputar-putar, menangis,
Aku merasa amat kecil, selama ini penuh kesombongan
Kurung aku dalam bangunan ini
Tutup semua pintu-pintunya
Biarkan aku dalam kegelapan
Sampai semuanya akhirnya terang disinari lampu
Dari dalam dadaku
Seberkas Nur-Mu yang semoga tetap menyala hingga akhir hayatku
Mabrurku Ya Allah.
Ini masjidMu Ya Al-Kabir, Yang Maha Besar
Pusat persinggungan dengan Bait Ma’mur
Yang penuh pintu-pintu
Yang kuncinya berserakan di antara kami
Tapi kami tak tahu pasangannya dan bagaimana menggunakannya
Itulah kebodohan kami Ya ‘Aliim Yang Maha Mengetahui
Bantulah kami mempelajarinya
Agar tak tersesat dalam kiblat ini
Supaya tidak tergelincir jatuh di dunia ini
Ooo
(Tanah Haram, kumpulan puisi, 2013)