MIMBAR-RAKYAT.COM (Bojonegoro) – Luapan air terusan Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur makin meluas. Kantor BPBD, Jumat (2/12) mencatat sudah ada 58 desa di 9 kecamatan terdampak banjir. Di antaranya Kecamatan Bojonegoro Kota, Dander, Trucuk, Kapas, Balen, Sumberejo, Kanor, dan Boureno.

Ada 4.324 rumah, 4.626 hektar lahan persawahan yang ditanami padi, 86 hektar lahan palawija, 19 gedung sekolah, 5 masjid, 11 musala dan 57 jembatan tergenang banjir setinggi  50 cm hingga 100 cm.

Banjir paling parah terjadi di Kecamatan Balen, Kanor dan Boureno. Meski genangan air sudah tinggi, warga belum berkenan mengungsi seperti yang terjadi di Desa Kalisari dan Lebaksari Boureno.

“Warga belum mengungsi untuk yang di wilayah timur, tetapi logistik sudah kita turukan, karena warga tidak bisa beraktivitas dan memasak. Ini dapur komunitas dan dapur umum juga sudah terus digerakkan,” kata Komandan Insiden Comender Joko Lukito di kantor BPBD Bojonegoro.

Sementara tanggul Sungai Mekuris, di Desa Simbantan dan Piyak, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, meski sudah diperbaiki dan ditinggikan jebol 15 selebar meter. Akibatnya, pemukiman warga dan ratusan hektar sawah siap panen diterjang banjir.

“Dipasangi karung pasir tapi tidak kuat menahannya, sehingga air meluber ke persawahan dan pemukiman warga,” kata Yudi, warga Piyak. (joh)