Friday, April 19, 2024
Home > Berita > Korea Utara Membandel, Kembali Luncurkan Rudal ke Arah Korea Selatan

Korea Utara Membandel, Kembali Luncurkan Rudal ke Arah Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memeriksa roket strategis balistik Hwasong-12 (Mars-12). (Foto: Dokumentasi Reuters/Al Jazeera)

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memeriksa roket strategis balistik Hwasong-12 (Mars-12). (Foto: Dokumentasi Reuters/Al Jazeera)

Mimbar-Rakyat.com (Seoul) – Meski telah kerap diperingatkan dan mendapat kecaman dari banyak negara, Korea Utara tetap membandel dan kembali menembakkan rudal ke laut ke arah Korea Selatan. Rudal balistik itu sempat terbang selama 40 menit sebelum jatuh di laut Jepang.

Menurut para pejabat Korea Selatan dan Jepang, Korea Utara meluncurkan rudal balistik pada hari Senin (3/7) waktu setempat atau Selasa WIB dari wilayah barat ke laut lepas pantai timur.

Menurut militer Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, rudal jatuh di Laut Jepang setelah dilepaskan  sekitar pukul 00:40 GMT atau pukul 07.40 WIB dari sebuah situs dekat Banghyon di Provinsi Pyongan Utara. Rudal sempat terbang sekitar 930 kilometer.

Para pejabat Jepang mengatakan, rudal balistik yang ditembakkan dari pantai barat Korea Utara diyakini telah mendarat di Zona Ekonomi Eksklusif Jepang (ZEE). Menurut Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga kepada wartawan, rudal terbang selama 40 menit, penerbangan yang sangat panjang.

“Peluncuran rudal balistik ini tidak dapat ditoleransi. Jepang memprotes keras Korea Utara dan mengutuknya,” katanya dalam suatu briefing, seperti dilaporkan Al Jazeera.

Komando Militer Pasifik AS  mengatakan, Korea Utara telah meluncurkan rudal balistik darat. “Amerika Utara Aerospace Defense Command (NORAD) menilai telah terjadi peluncuran rudal dari Korea Utara dan tidak menimbulkan ancaman di Amerika Utara,” katanya.

Kejadian itu merupakan peluncuran rudal Korea Utara yang pertama sejak Pyongyang menembakkan beberapa rudal jelajah di awal Juni yang mendapat kecaman dari  pemimpin Amerika Serikat, China, Jepang, dan Korea Selatan. Tindakan Korea Utara itu termasuk yang dibahas di KTT G20 di Hamburg, Jerman pada 7-8 Juli.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, peluncuran rudal terbaru “jelas menunjukkan peningkatan ancaman” dari Pyongyang. “Sekali lagi, Korea Utara melakukan pembangkangan dengan peluncuran rudal. Itu Menunjukkan (Pyongyang) telah mengabaikan peringatan berulang dari masyarakat internasional,” kata Abe.

Insiden itu terjadi hanya beberapa hari setelah Seoul dengan pemimpin baru Moon Jae-in bertemu Presiden AS Donald Trump untuk membicarakan ancaman Pyongyang. Sejak menjabat pada 10 Mei, Moon berusaha memperbaiki hubungan dengan Korea Utara, tetapi Utara terus melakukan tes rudal.

“Presiden Moon telah berbicara tentang peningkatan keterlibatan dengan Korea Utara. Sementara Presiden Trump tampaknya menunjukkan AS telah kehilangan kesabaran terhadap Korea Utara,” lapor wartawan Al Jazeera Kathy Novak , dari ibukota Korea Selatan, Seoul.

Peluncuran rudal Korea Utara terjadi sehari setelah China memperingatkan bahwa ketegangan di kawasan itu bisa “keluar dari kontrol” . Duta Besar China untuk PBB, Liu Jieyi, juga mengatakan Beijing akan mendorong AS dan Korea Selatan berhenti melakukan latihan militer di Semenanjung Korea dan Korea Utara juga diminta menghentikan program nuklir dan rudal balistik.

Pihak Trump juga telah berulang kali memperingatkan bahwa”era kesabaran strategis” dengan Pyongyang telah berakhir, dan kini berpaling ke China agar membantu mengatasi ancaman nuklir dari Korea Utara.***(janet)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru