Friday, March 29, 2024
Home > Berita > Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi mundur

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi mundur

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi mundur. ((tibun)

MIMBAR-RAKYAT.com (Badung, Bali) – Edy Rahmayadi dengan mengejutkan memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Ia menyatakan hal itu dalam kongres tahunan yang digelar di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Minggu, setelah memimpin PSSI sejak 2016.

Edy, yang juga gubernur Sumatera Utara, lansir antaranews, menganggap ia gagal menjalankan organisasi dan berharap seluruh elemen PSSI tetap akur.

Kepastian Edy Rahmayadi mundur sebagai ketua umum PSSI diumumkannya langsung saat memberikan sambutan pada pembukaan Kongres PSSI di Hotel Sofitel Bali, Minggu (20/1/2019).

“Pada kesempatan ini saya menyatakan mundur dari ketua umum PSSI, dengan syarat besarkan PSSI. Saya serahkan bendera ini. Saya berhenti dengan sah detik ini,” ujar mantan Pangkostrad tersebut.

Masa jabatan Edy Rahmayadi sebagai ketua umum PSSI sebenarnya baru akan habis pada 2020.  Ia terpilih sebagai ketua umum PSSI pada tahun 2016 menggantikanLa Nyalla Mahmud Mattalitti.

Namun tekanan kepada Edy Rahmayadi untuk mundur dari hari ke hari semakin membesar sejak ia terpilih menjadi Gubernur Sumut.

KLB?

Sehari sebelumnya, Edy Rahmayadi mengatakan, pihaknya bisa saja menggelar kongres luar biasa jika pemilik suara (voters) mengajukan permintaan untuk itu

“Kalau memang voters meminta itu, ya, silakan saja,” ujar Edy usai mengikuti acara makan malam dengan seluruh elemen PSSI sebelum menjalani kongres tahunan di salah satu hotel di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu.

Namun, Edy mengingatkan bahwa pelaksanaan kongres luar biasa (KLB) memiliki aturan yang harus dipatuhi.

Regulasi tersebut tercantum dalam pasal 30 Statuta PSSI. Di sana tertera, KLB hanya bisa digelar jika 50 persen atau 2/3 delegasi membuat permohonan tertulis untuk itu.

KLB akan diadakan oleh komite eksekutif PSSI tiga bulan setelah permintaan resmi itu diterima. Seandainya tidak juga digelar, anggota dapat melangsungkan kongres sendiri atau bisa pula meminta bantuan FIFA.

Adapun KLB sendiri dilaksanakan salah satunya untuk mengganti kepengurusan PSSI termasuk ketua umum.

Namun, secara tersirat pada Sabtu malam itu, Edy Rahmayadi menyatakan tidak ingin mundur dari posisinya yang akan berakhir pada tahun 2020.

“Masa saya tinggalkan PSSI saat sedang morat-marit? Kan tidak manusiawi,” tuturnya, tetapi sehari setelah itu ia malah memilih untuk mundur.  (An/Kb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru