Friday, March 29, 2024
Home > Berita > Jelang Pilgub Sumsel: Dugaan Izajah Palu Milik MY Kembali Dilaporkan Ke Bareskrim

Jelang Pilgub Sumsel: Dugaan Izajah Palu Milik MY Kembali Dilaporkan Ke Bareskrim

Surat tanda terima berkas yang diserahkan Ormas Sriwijaya, ke Bareskrim Mabes Polri. (Foto: Dok Ormas Sriwijaya)

Surat tanda terima berkas yang diserahkan Ormas Sriwijaya, ke Bareskrim Mabes Polri. (Foto: Dok Ormas Sriwijaya)

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Dalam dua pekan terakhir, MY sebagai calon Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), yang maju ke Pilgub Sumsel berpasangan dengan Herman Deru, telah dua  kali dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri di Jakarta. Laporan tersebut terkait dugaan ijazah aspal (asli tapi palsu) miliknya.

Pihak pelapor kedua dilakukan dua alumni STM Pertambangan Palembang—SA dan HMS–juga ke Bareskrim Mabes Polri, pada Jumat (8/6). Keduanya mengaku tidak mengenal atau tidak merasa satu kelas dengan MY, baik ketika kelas satu, dua, sampai tiga, maupun saat lulus  pada Desember 1977.

“Kami tidak pernah bertemu dengan MY, baik saat belajar, maupun ujian atau saat lulus dari STM Pertambangan Palembang Angkatan 1977,” jelas SA, salah satu alumni STM Pertambangan Palembang, kepada sejumlah wartawan, di Jakarta, Jumat (8/6) malam.

Apa yang dikatakan laki-laki berusia 60-an ini dibenarkan rekannya HMS, yang menyatakan ketika mereka kelas III STM Pertambangan, total murid satu kelas 20 orang. “Tapi, dalam Daftar Induk EBTA ada 21 murid, dan MY ditempatkan pada nomor yang ke-21. Padahal, namanya berawalan ‘M’ jadi seharusnya ditempatkan sesuai  urutan abjad,” jelas HMS.

Syamsul Rizal, warga Palembang, yang berupaya mencari barang bukti bahwa ijazah MY adalah aspal, turut mendampingi kedua alumni STM Pertambangan Palembang saat melaporkan dugaan ijazah aspal tersebut. Syamsul menyatakan tergerak hatinya karena adanya dugaan  pembohongan publik.

Menurut dia, banyak kejanggalan terkait izajah MY di STM tersebut. “Kejanggalan lainnya, terlihat dari tulisan tangan yang berbeda pada Daftar Nomor Induk dan Raport Siswa STM Pertambang, antara yang dimiliki MY dengan yang lainnya. Juga terlihat, ditulis di atas tip-ex,” jelas Syamsul, pensiunan salah satu perusahaan di Palembang.

Sementara dalam surat pernyataan yang ditandatangani dan bermeterai cukup, HMS menegaskan dirinya adalah siswa STM Pertambangan Palembang dari tahu 1975 sampai 1977.

“Tapi, semasa saya menjadi siswa STM Pertambangan Palembang, saya tidak pernah melihat maupun mengenal MY sebagai siswa STM Pertambangan Palembang,” kata HMS. Hal yang sama juga dikemukakan SA.

“Lembar ijazah yang dipakai untuk ijazah kemungkinan aspal milik MY bisa jadi kelebihan lembar ijazah yang memang disiapkan untuk cadangan jika terjadi kesalahan tulis, dan seharusnya dimusnahkan ketika tidak lagi digunakan,” jelas Syamsul Rizal. Makanya, ketika dilakukan uji forensik, kepolisian menyatakan ijazah MY asli.

Untuk mendapatkan penjelasan dari MY, mimbar-rakyat.com coba menghubungi tim medianya untuk menghadapi Pilkada Gubernur Sumsel. Namun hingga berita ini diturunkan belum ada penjelasan dari mereka.

Pelapor pertama soal dugaan ijazah palsu ini adalah Ketua Ormas Putra Sriwijaya Sumatera Selatan (PS Sumsel), Mas Agus Rudi, yang mendatangi Bareskrim Mabes Polri dengan laporan Nomor 06/dpp/lsk.lh/v/18 tertanggal 23 Mei 2018.***(edy t)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru