Thursday, April 25, 2024
Home > Cerita > Jebakan dan Kiamat; Sajak Djunaedi Tjunti Agus

Jebakan dan Kiamat; Sajak Djunaedi Tjunti Agus

Ilustrasi Gunung Bromo. (Foto: initempatwisata.com/Istimewa)

Ilustrasi Gunung Bromo. (Foto: initempatwisata.com/ Istimewa)

Jebakan dan Kiamat

Oleh: Djunaedi Tjunti Agus

 

tanda-tanda kiamat sudah banyak

pembantu melahirkan anak majikan

yang dikasi amanah menyeleweng

membuat aturan, dia yang melanggar

kejujuran sudah gaib

amanah hilang, jadilah penghianat

 

tanda kiamat sudah banyak

muncul fenomena alam

ada gempa, sunami, rumah roboh

bahkan tempat ibadah hancur

semua peringatan Allah

 

maksiat dimana-mana

rumah Allah banyak, tapi tuk berkelahi

menghantam kawan-kawan sendiri

ini tanda kiamat makin dekat

ustad mengadu domba

jenggot pun dipermasalahkan

dikatakan orang berjenggot bodoh

sunah dianggap salah

 

gerhana juga tanda-tanda

bahwa kiamat sudah dekat

fenomena alam tidak sia-sia

bagi orang-orang selalu berzikir

mengingat Allah, minta ampun

banyak-banyaklah berzikir

jangan pernah lupa berdoa

kepada Allah Yang Kuasa

 

awas jangan terjebak, terjerat

oleh godaan setan, berbuat dosa

terdorong berbuat zina

karena ajakan wanita, pria, pendosa

jangan sampai terjerat

oleh wanita-wanita nakal

yang mencari mangsa, harta

dengan menjual diri, pemangsa

 

banyak sudah korban

rayuan wanita nakal

ajakan foto berdua jadi awal

kemudian menjerat laki-laki

selanjutnya diperas, merana

terjebak oleh para bunglon

tampil dengan busana muslimah

namun itu adalah perangkap

untuk mengelabui calon mangsa

 

hati-hatilah, kiamat makin dekat

makin banyak godaan, rayuan

bila tak kuat iman, mudah runtuh

terjebak oleh rayuan setan

awas jebakan ada di mana-mana

kenikmatan sesaat, penyesalan panjang

godaan setan tak pernah sepi

menyesatkan, mendorong ke neraka

 

Bekasi, 31012018

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru