JAKARTA (Pos Kota) – Seolah memiliki tenaga cadangan, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Barat, Setia Untung Arimuladi tidak merasa lelah dari Pondok Pesantren (Ponpes) Sukamiskin ke Ponpes Nurul Huda. Bahkan Kajati rela menempuh perjalanan jalan kaki melintasi jembatan kecil dan sempit.
“Kejaksaan milik rakyat. Jadi, kita ingin dengarkan dan rekam aspirasi mereka, dalam hal ini santri dalam program Jaksa Masuk Pesantren (JMP), ” kata Untung kepada wartawan, di Bandung, Sabtu (16/6).
Untung menjelaskan, program JMP ini sekalian disosialisasikan hukum dan penegakan hukum, agar santri dapat memahami dan berpartisipasi dalam lingkungan sekitar.
“JMP yang dilakukan dengan dua arah membuat diskusi berjalan dinamis. Kita sebagai jaksa memperoleh masukan dalam menegakkan hukum, ” terang Untung, Mantan Kapuspenkum Kejaksaan Agung saat berdialog dengan santri di Ponpes Nurul Huda, di Jalan Rancabentang Dalam, Kelurahan Ciumbuleuit, Cidadap, Bandung, pada Rabu (14/6).
Untung mengemukakan program JMP dilakukan di 25 kejaksaan negeri yang berada di kabupaten/kota se-Jawa Barat. (joh)