MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Ikatan Motor Indonesia (IMI) bersinergi dengan Indonesian Off-Road Federation (IOF), ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman dalam usaha lebih mengembangkan olahraga off-road di Tanah Air.
Nota Kesepakatan itu ditandatangani Sadikin Aksa sebagai Ketua Umum IMI dan Ketua Umum IOF, Askar Kartiwa, di Jakarta, Rabu, di kantor PP IMI. Sekjen IMI Jeffrey JP dan Sekjen IOF Adji Gunawan, turut menandatangani nota kesepakatan tersebut.
Salah satu hal yang diatur dalam nota kesepakatan itu adalah penyusunan kalender kegiatan tahunan olah raga off-road, agar kegiatan off-road baik yang dilaksanakan oleh IMI maupun IOF dapat berjalan bersamaan, saling melengkapi dan tidak tumpang tindih.
Sadikin Aksa mengatakan, pembicaraan mengenai kerjasama antara IMI dan IOF sudah berjalan lama, bukan dalam hal menyatukan organisasi, melainkan bersinergi untuk memajukan komunitas off-road, karena pecinta off-road IMI mapun IOF sebenarnya sama.
“Pertimbangan ini membuat IMI dan IOF menandatangani nota kesepakatan ini. Mari kita kembangkan bersama, membesarkan komunitas yang sudah ada, tetapi berada di jalur yang benar, yaitu antara IMI dan IOF,” ungkap Sadikin dengan menambahkan, “Intinya adalah untuk mempersatukan, mungkin kegiatannya bisa berbeda, tetapi saling melengkapi.”
Askar Kartiwa menyatakan, penandatanganan nota kesepakatan itu akan membawa banyak manfaat baik bagi IOF maupun IMI.
“Penandatanganan nota kesepakatan ini akan membawa banyak manfaat, terutama bagi komunitas IOF dan IMI di daerah. Nantinya, diharapkan akan terjadi kerja sama yang baik antar komunitas, dan bukan persaingan, karena persaingan yang sehat itu seharusnya terjadi di lintasan atau kejuaraan. Yang penting, kerja sama ini harus berjalan dengan baik dari tingkat pusat sampai ke daerah,” ujar Askar Katiwa.
Selain membahas mengenai kerja sama dalam menetapkan kalender kegiatan tahunan olahraga off-road, tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepakatan adalah dalam hal menetapkan peraturan dan juga persyaratan keselamatan dalam suatu kegiatan dengan standar yang sama antara IMI dan IOF.
“Secara teknis, akan dilakukan pembicaraan intensif dalam waktu ke depan yang akan membahas masalah-masalah tersebut,” jelas Jeffrey JP. (SP/arl)
