Friday, March 29, 2024
Home > Sosok > Iko Uwais Perankan Spiderman ?

Iko Uwais Perankan Spiderman ?

MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) Maret 2015 ini cakrawala Holywood akan haru biru lagi oleh kiprah aktor laga Indonesia, Iko Uwais.  Film sekuel yang ditungu The Raid 2″ The Retaliation akan putar perdana. Sekian juta penggemarnya yang telah dijaring lewat The Raid 1 : The Redemption telah menunggu. Nama Iko kian moncer, setelah sukses menembus Hollywood lewat film The Raid 1 yang disusul Man of Tai Chi yang dibintanginya bareng Keanu Reeves.

Belum usai memanen popularitas dahsyat itu,  suami artis Audy Item itu disebut-sebut bakal bermain di sekuel Star Wars Episode VII yang akan diputar pada akhir tahun ini.

Tetapi ada informasi terbaru yang lebih menghebohkan. Aktor Betawi tulen yang bernama asli Uwais Qorny itu disebut juga tengah dilirik untuk memerankan manusia laba-laba dalam film seri blockbuster, Spiderman.

Sekembalinya Spiderman ke pangkuan Marvel Studios dari Sony Pictures, memang ada perubahan mendasar pada waralaba (franchise) film superhero tersebut. Film manusia laba-laba yang terkenal dengan jaring putihnya itu akan memulai awal baru karena Andrew Garfield dinyatakan tidak lagi akan  memerankan tokoh Spidey.

Apalagi, Empire Online memberitakan bahwa sekuel terbaru Spiderman di bawah Marvel yang akan dirilis pada 28 Juli 2017 akan lebih banyak menyorot kehidupan sang manusia laba-laba di usia dewasa.

Hal tersebut tentu bikin gonjang-ganjing industri perfilman tentang siapa yang akan memperoleh kesempatan untuk menjadi Spiderman. Rumornya, Marvel dan Sony sedang melirik bintang-bintang muda Hollywood karena beberapa pemeran tokoh kunci dalam rangkaian film Marvel Cinematic Universe rata-rata memang tak muda lagi.

Sebagaimana dilansir First Showing, ternyata ada nama Iko yang masuk dalam list para aktor calon pemeran Spiderman. Pemeran Rama dalam The Raid itu disebut-sebut memiliki kemampuan yang mumpuni di film action yang membuat namanya layak diperhitungkan.

“Uwais cukup berkharisma. Dia punya aura pahlawan super. Dia juga bisa berakting komedi, drama, maupun laga. Membayangkan kemampuan laga, kecepatan, dan kegarangan Uwais dalam balutan kostum Spiderman membuat sangat antusias. Dia memang sudah 32 tahun, tapi tetap muda, energik dan sangat cocok untuk peran tersebut,” tulis Anderton dalam ulasan editorialnya di First Showing.

Namun, kemampuannya berbahasa Inggrisnya yang masih dipertanyakan.

Mantan Sopir

Ya, si anak Betawi itu, telah membuktikan kemampuanya untuk meretas acting di Holywood. Dia semula hanya suka olahraga. Mendalami silat dan sepak bola. Namun, keduanya hanya hobi. Pemilik nama lengkap Uwais Qorny itu tetap harus melakukan hal lain untuk mendapatkan uang. Iko jadi sopir truk sebuah perusahaan telekomunikasi.

Sejak berusia 10 tahun, dia belajar seni bela diri tradisional Indonesia, pencak silat, di perguruan asuhan pamannya, Tiga Berantai. Beraliran silat Betawi. Pada 2003, Iko meraih posisi ketiga pada turnamen pencak silat tingkat DKI Jakarta.

Dia bahkan menjadi pesilat terbaik dalam kategori demonstrasi di kejuaraan silat nasional pada 2005. Iko juga seorang pesepak bola. Spesialis gelandang dan pernah tergabung dalam sebuah klub divisi. Sayangnya, kebangkrutan klub itu membuat impiannya jadi pesepak bola pro juga kandas.

Iko pun hanya bisa terus mendalami jurus-jurus silatnya. Sembari tetap menguatkan diri untuk menyetir mobil truk. Hingga pada 2007, bakat silat Iko ditemukan sutradara film Wales, Gareth Evans yang sedang melaksanakan proses syuting untuk sebuah film dokumenter di perguruan Iko.

Evans tertarik menjaidkan Iko pemeran utama pada film seni bela diri pertamanya, Merantau. Kontrak pun diteken. Durasinya lima tahun. Sejak saat itu, Iko memutuskan berhenti jadi sopir truk dan memulai asa menjadi aktor.

Di film Merantau, Iko berperan sebagai seorang pemuda Minang dari Sumatera Barat. Pria kelahiran Jakarta, 12 Februari 1983 itu pun mesti mempelajari silat harimau khas Minang dari guru silat, Edwel Datuk Rajo Gampo Alam.

Merantau meraih hasil yang sama sekali tak dibayangkan Iko. Rilis di Indonesia pada 6 Agustus 2009, film ini ditampilkan dalam Puchon International Fantastic Film Festival di Puchon, Korea Selatan dan Fantastic Fest di Austin, Texas. Merantau dianugerahi film terbaik di Action Fest 2010.

Kolaborasi kedua Iko dengan Gareth Evans adalah sebuah film yang disebut The Raid. Film ini kemudian dirilis dengan judul internasional “The Raid: Redemption. The Raid ramai diperbincangkan kritikus film dunia dan disebut-sebut salah satu film bela diri terbaik yang pernah ada.

Iko kini jadi aktor. Padahal saat di “Merantau”, dia amat susah menjalani proses syuting. Hanya jurus yang dia tahu. Sedangkan soal akting, dia terbatas. Misalnya ketika menangis namun tetap terlihat seperti jagoan.

Salah satu yang membuat Iko gugup kala itu adalah kehadiran aktris kawakan Indonesia, Christine Hakim. Dia canggung bermain dengan pemain besar. Namun, Chistine juga yang membantunya menemukan kepercayaan diri.

“Wah…nggak kebayang perasaan saya waktu itu,  beliau kan idola semua orang dari orang tua sampai anak kecil. Beliau tuh orangnya nggak menggurui tetapi merangkul dan membantu banget. Dan karena rangkulannya jadi merasa kayak ibu saya sendiri,” akunya.

Kini, suami Audy Item itu bersiap kembali mengguncang perfilman dunia melalui sekuel The Raid. Siapa sangka, si sopir truk itu kini jadi aktor dengan bayaran mahal dan bereputasi internasional. Silat yang dipilihnya sebagai jalan hidup, telah mengangkat nama dan kehidupannya. (*)

 

 

Biografi

Uwais Qorny lahir di Jakarta, 12 Februari 1983 adalah aktor, koreografer film, dan atlet pencak silat Indonesia. Debutnya di dunia perfilman ketika berperan Yuda, seorang perantauan Minangkabau dalam film Merantau tahun 2009.

Iko dibesarkan di lingkungan Betawi, penduduk asli Jakarta. Sejak berusia 10 tahun ia belajar seni bela diri tradisional Indonesia, pencak silat, di perguruan silat Betawi asuhan pamannya, Tiga Berantai.. Pada tahun 2005, ia menjadi pesilat terbaik dalam kategori demonstrasi pada Kejuaraan Silat Nasional.

Gemar bermain sepak bola, ia sempat menjadi gelandang dalam Liga-B klub sepakbola Indonesia, namun klub yang menaunginya bangkrut. Keterampilan silatnya membawanya  untuk bepergian ke luar negeri dalam beberapa kejuaraan maupun peragaan  di Inggris, Rusia, Laos, Kamboja, dan Perancis.

Tahun 2007 Iko bertemau dengan sutradara film Wales, Gareth Evans yang kala itu sedang proses syuting untuk film dokumenter tentang Silat di sekolah Silat Iko. Bakat dan keterampilan alami Iko membuat Evans terkesan dan menjadikan dia sebagai pemain utama untuk film seni bela diri pertamanya, Merantau. Setelah menandatangani kontrak lima tahun dengan Gareth Evans dan perusahaan produksinya, Iko mengundurkan diri dari pekerjaan kesehariannya sebagai sopir truk sebuah perusahaan telkom.

Di film Merantau, Iko berperan sebagai seorang pemuda Minang dari Sumatera Barat, di mana dia mempelajari Silat Harimau khas Minang (gaya harimau Sumatera) dari Guru Silat, Edwel Datuk Rajo Gampo Alam. “Merantau” dirilis di Indonesia pada 6 Agustus 2009. Film ini tampil dalam Puchon International Fantastic Film Festival (Festival Film Fantastik Internasional) di Puchon, Korea Selatan dan Fantastic Fest di Austin, Texas dengan tinjauan yang sangat positif. Merantau memenangkan penghargaan Film Terbaik di Action Fest 2010.

Iko kembali berkolaborasii dengan Evans dalam sebuah film berjudul The Raid yang kemudian dirilis dengan judul internasional “The Raid: Redemption”, yang dirilis secara internasional pada 22 Maret 2012 di Australia dan Selandia Baru, 23 Maret 2012 di Indonesia dan Amerika Utara dan 18 Mei 2012 di Inggris.

Film itu membuat nama Iko meljit, Para kritikus di berbagai festival menempatkan The Raid sebagai salah satu film seni bela diri terbaik setelah periode bertahun-tahun. Dalam film itu Iko juga menjabat sebagai koreografer bersama rekan sesama aktor dan pesilat Yayan Ruhian..

Iko pernah menjalin hubungan dengan Jane Shalimar pada tahun 2010.. Setelah putus dengan Jane Salimar Iko Uwais berpacaran selama tiga bulan dan menikah dengan penyanyi Audy Item pada tanggal 25 Juni 2012. (ais)

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru