Friday, March 29, 2024
Home > Berita > Heboh Isu Kiamat di Ponorogo, Puluhan Warga Hijrah ke Ponpes di Malang

Heboh Isu Kiamat di Ponorogo, Puluhan Warga Hijrah ke Ponpes di Malang

Warga Ponorogo ngungsi ke Malang. (ist)

MIMBAR-RAKYAT.Com (Ponorogo) – Mirip Sinetron Kiamat Sudah Dekat yang diputar tiap bulan Ramadhan. Cerita hampir sama juga mendoktrin warga Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo, Jawa Timur.

Akibatnya, 52 warga di desa tersebut memilih bedol desa mencari perlindungan ke pondok pesantren (Ponpes) yang ada di Kabupaten Malang. Dan informasinya, hijrahnya warga Watubonang ini tidak bersamaan, tapi bertahap sejak sebulan lalu.

Terakhir warga yang pindah ke Kabupaten Malang itu terjadi pada 7 Febuari 2019 lalu tapi baru heboh dan viral di media sosial sejak dua hari terakhir.

Kabar inipun membuat pihak kepolisian hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut turun tangan untuk mendalami isu kiamat ala sinetron garapan Deddy Mizwar tersebut.

Pun begitu dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang ikut angkat bicara dan heran dengan doktrin kiamat tersebut tanpa klarifikasi lebih dulu oleh si penerima informasi.

“Itu kerentanan masyarakat ketika menerima informasi-informasi yang mereka tidak sempat tabayyun, tidak sempat klarifikasi atau mereka salah referensi,” kata Khofifah usai menjamu kader GP Ansor se-Jawa Timur yang menggelar penutupan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Grahadi, Surabaya, Kamis (14/3) dinihari.

Jadi, lanjutnya, mereka warga yang menerima informasi tanpa tabayyun itu sudah punya ketaatan, kepercayaan, ketundukan kepada orang tertentu.

“Sehingga ketika orang yang merasa menjadi top reference dalam hidupnya itu menyampaikan sesuatu, ya sudah mereka langsung percaya, dianggap kebenaran,” jelas dia.

Perlu Saling Sapa

Maka, kata mantan Menteri Sosial ini, diperlukan adanya saling sapa antar elemen, baik dari pemerintah, Ormas keagamanan maupun komponen-komponen masyarakat lainnya.

“Ini saya rasa fenomena-fenomena yang menjadikan kita semua harus makin banyak berkomunikasi dan bersapa dengan masyarakat,” jelas Khofifah.

Sebelumnya, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni juga mengaku prihatin dengan doktrin kiamat yang menimpa warganya, sehingga memilih pindah dan berlindung ke Ponpes Miftahul Falahil Mubtadi’in di Kabupaten Malang.

Bupati yang juga Ketua Bappilu DPW NasDem Jawa Timur ini juga menjelaskan, bahwa ke-52 warganya yang percaya doktrin kiamat sudah dekat sehingga memilih hijrah keluar Ponorogo. “Mereka percaya akan ada kiamat dan kalau di pondok itu enggak ikut kiamat,” sesalnya.

“Sesungguhnya kita sudah melakukan pembinaan sekaligus memberikan pemahaman, tapi ya sulit, mereka terlanjur percaya dan meyakini,” sesalnya lagi.

Iongpun berharap, semua pihak terkait ikut turun tangan untuk memberikan pembinaan. “Jadi harus ada upaya yang serius dari Ormas-Ormas keagamaan, MUI, Pemprov, Pemkab Malang,” tandas Ipong. (M/d)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru