Thursday, April 18, 2024
Home > Berita > Bom Mobil di Suriah Timur Bunuh 20 Orang Termasuk Pekerja Minyak

Bom Mobil di Suriah Timur Bunuh 20 Orang Termasuk Pekerja Minyak

Mimbar-Rakyat.com (Baghouz) – Ledakan sebuah bom mobil menewaskan 20 orang di dekat pangkalan utama pasukan pemerintah Suriah yang didukung AS, Kamis (22/2), ketika para pejuang anti-pemerintah berusaha menegosiasikan pembebasan warga sipil yang masih terperangkap di benteng terakhir Daesh.

Ketika Pasukan Demokrat Suriah menekan para ekstrimis, sebuah bom mobil yang meledak menewaskan 20 orang termasuk 14 pekerja minyak dan enam anggota wajib militer aliansi yang dipimpin Kurdi dekat ladang minyak Omar yang digunakan sebagai pangkalan utama, di wilayah itu yang didukung AS.

Juru bicara SDF, Adnan Afrin, mengatakan ledakan di desa Shheel, sekitar 100 kilometer utara Baghouz, adalah contoh lain dari sel-sel Daesh yang menyerang pejuangnya di belakang garis depan.

SDF bekerja untuk mengevakuasi warga sipil yang tersisa dalam pertempuran di Suriah timur, sehingga mereka dapat mengambil kembali wilayah terakhir dari “kekhalifahan” Daesh yang sekarat baik melalui serangan atau kesepakatan menyerah.

Para ekstrimis menyerbu sebagian besar wilayah Suriah dan Irak yang berdekatan pada tahun 2014, tetapi beberapa serangan telah merebut kembali seluruh wilayah setengah mil persegi (seperlima mil persegi) dari wilayah di desa Baghouz, Suriah timur.

Seorang juru bicara koalisi pimpinan AS yang memerangi Daesh mengatakan pasukan internasional “terus mendukung SDF ketika mereka bernegosiasi untuk membebaskan warga sipil tak berdosa” dan pejuang mereka yang ditangkap kembali.

Sehari setelah ratusan orang dievakuasi dari sisa-sisa Daesh terakhir, lebih dari 50 truk pada hari Kamis kembali hampir kosong dari Baghouz ke wilayah SDF. Demikian laporan seorang koresponden AFP, seperti dikutip Arab News.

“Kita tidak bisa memasuki Baghouz,” kata seorang pria yang telah menemani konvoi.
“Kami sampai pada titik SDF dan kami menemukan sekitar 15 orang – wanita dan anak-anak termasuk seorang wanita Prancis dan seorang wanita Mesir. Kami mengambilnya, ” katanya.

“Para pejuang meminta kami untuk kembali besok pukul 8 pagi.”

Ribuan orang telah melarikan diri dari wilayah Daesh dalam beberapa pekan terakhir, tetapi arus melambat di akhir pekan, sebelum gelombang pertama pengungsi Rabu.

Paul Bradley, dari kelompok sukarelawan Free Burma Rangers, mengatakan orang-orang yang melarikan diri melukiskan gambaran suram kehidupan di dalam.***(janet)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru