Thursday, March 28, 2024
Home > Berita > 7 Negara Maju Resmi Masuk Jurang Resesi: Singapura hingga Amerika Serikat

7 Negara Maju Resmi Masuk Jurang Resesi: Singapura hingga Amerika Serikat

Patung Liberty salah satu ikon di Amerika Serikat.

MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Pandemi Covid-19 telah menjatuhkan perekonomian banyak negara, bahkan beberapa negara maju telah masuk ke jurang resesi karena pertumbuhan ekonominya minus dua kali berturut-turut.

Berikut rangkum daftar negara maju yang resmi masuk resesi:

Singapura
Singapura terkena resesi atau mengalami pertumbuhan ekonomi negatif pada dua kuartal berturut-turut. Dilansir Reuters, ekonomi Singapura di kuartal II 2020 terpuruk di posisi minus 41,2 persen secara kuartalan (qtq).

Kontraksi ini disebabkan pembatasan sosial dan lockdown yang diterapkan negara tersebut, akibat pandemi virus corona. Sementara negara ini sangat bergantung pada sektor perdagangan, karena menjadi hub kegiatan ekspor dan impor di kawasan Asia Tenggara.

Pertumbuhan ekonomi Singapura tersebut juga jauh lebih dalam dibandingkan proyeksi Reuters yang minus 37,4 persen. Sektor konstruksi pun anjlok hingga 95,6 persen.

Sementara jika dibandingkan secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Singapura di kuartal II 2020 anjlok 12,6 persen (yoy), jauh lebih dalam dibandingkan kuartal I 2020 yang juga minus 0,3 persen (yoy). Capaian tersebut juga merosot dibandingkan proyeksi para ekonom di kisaran 10,5 persen (yoy).

“Penurunan ekonomi ini menandai adanya kemerosotan selama dua kuartal berturut-turut, setelah di kuartal I 2020 turun 0,3 persen (yoy) dan 3,3 persen (qtq), memenuhi definisi untuk resesi,” tulis Reuters seperti dikutip kumparan, Selasa (14/7).

Pemerintah Singapura sendiri menargetkan pertumbuhan ekonomi selama tahun ini berada di kisaran minus 7 persen hingga minus 4 persen (yoy), penurunan terbesar sepanjang masa negeri tersebut.

Korea Selatan
Setelah Singapura, kini giliran Korea Selatan (Korsel) yang mengalami resesi akibat terpukulnya perekonomian karena merebaknya virus corona.

Ini merupakan kali pertama perekonomian Korsel itu anjlok secara dua kuartal berturut-turut dalam 17 tahun terakhir. Sebelumnya hal serupa pernah terjadi pada tahun 2003, sementara penurunan paling tajam terjadi pada saat krisis global tahun 1998.

Bank Korea mengumumkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Korsel turun sebesar 3,3 persen pada periode April hingga Juni 2020. Ekspor negara tersebut anjlok sebesar 16,6 persen, sedangkan impor juga turun merosot 7,4 persen.

“Turunnya ekonomi Korea telah terjadi sejak Oktober 2017. Namun, guncangan pandemi COVID-19 mempercepat penurunan tersebut,” ujar Direktur Bank Korea, Park Yang-soo, dilansir dari Nikkei Asian Review, Kamis (23/7).
Menteri Keuangan Korsel, Hong Nam-ki, menilai salah satu faktor yang mempengaruhi resesi tersebut yakni terhentinya jalur perdagangan Korea ke negara tetangga seperti Vietnam dan India.

Jerman
Pemerintah Jerman mengumumkan Produk Domestik Bruto (PDB) Jerman minus 10,1 persen. Jerman resmi masuk ke jurang resesi. Pasalnya, PDB Jerman kontraksi 2,2 persen pada kuartal I 2020.

Badan Statistik Federal Jerman menyebut kontraksi dalam PDB menjadi terbesar dan lebih parah dari krisis keuangan 2008-2009. Upaya penanggulangan pandemi virus corona membuat ekonomi anjlok terutama pada sektor ekspor dan impor.
Namun, di tengah resesi ini, Jerman berhasil menahan angka PHK. Angka pengangguran yang dirilis bersamaan dengan PDB menunjukkan stabil 6,4 persen pada Juli, sama seperti bulan sebelum

Jepang
Jepang resmi mengalami resesi ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Jepang dilaporkan minus 3,4 persen pada periode Januari-Maret 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini merupakan penurunan terbesar sejak tahun 2015.
Kontraksi pertumbuhan ekonomi Jepang ini pun menyusul pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2019 yang mencapai minus 6,4 persen.

Prancis
INSEE, biro statistik Prancis menyatakan pertumbuhan ekonomi negara tersebut mengalami kontraksi atau minus 13,8 persen pada kuartal II 2020 akibat dampak penerapan karantina (lockdown) di masa pandemi corona. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Prancis dalam tiga kuartal terakhir mengalami kontraksi.

INSEE juga memperbarui angka kuartal pertama ketika lockdown baru saja diterapkan menjadi minus 5,9 persen dari perkiraan sebelumnya di kisaran minus 5,3 persen. Pencapaian pada kuartal II 2020 ini menunjukkan Prancis telah mengalami kontraksi selama tiga kuartal berturut-turut.

Pada kuartal II 2020, kontraksi ekonomi Prancis jauh lebih dalam dari negara-negara Eropa lainnya seperti Jerman yang minus 10,1 persen, Austria kontraksi 10,7 persen, dan Belgia minus 12,2 persen.
Hong Kong

Hong Kong resmi mengalami resesi ekonomi selama empat kuartal berturut-turut sejak 2019. Hong Kong terperosok kian dalam ke jurang resesi pada kuartal II 2020, terkontraksi 9 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

Tercatat pada kuartal III 2019 lalu, laju ekonomi Hong Kong minus 2,8 persen karena aksi demo berkepanjangan. Pada kuartal IV 2019, ekonomi Hong Kong kembali jatuh minus 3 persen yang membuat Hong Kong resmi terperosok ke jurang resesi.

Sekretaris Keuangan Hong Kong Paul Chan mengatakan Hong Kong menghadapi jalan bergelombang menuju pemulihan ekonomi. Sebab, kasus baru virus corona di Hong Kong juga melonjak akhir-akhir ini. Imbasnya, pemerintah Hong Kong kembali memberlakukan pembatasan sosial.

Di sisi lain, Hong Kong juga kena dampak negatif kembali memanasnya tensi AS-China yang menambah ketidakpastian ekonomi global. Terlebih Hong Kong menjadi sumber api perselisihan AS-China setelah pemerintah China memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong pada awal Juli.

Amerika Serikat
Terbaru, Amerika Serikat juga resmi resesi. Perekonomian negeri Paman Sam tersebut tercatat negatif 32,9 persen pada periode April-Juni. Kontraksi ini jauh lebih tajam dari kuartal I yang tercatat minus 5 persen. Kontraksi tajam terjadi dalam konsumsi, ekspor, hingga investasi dan pengeluaran pemerintah. (K/d)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru